Panjang umurnya
Panjang umurnya
Panjang umurnya serta mulia
Serta muuuuliaaaa, serta muuuuliiii aaaaaa...
Begitulah lagu wajib perayaan ulang tahun, yang selalu dinyanyikan banyak orang. Saya pernah berpikir, umur panjang memang menarik. Tapi bagaimana jika umur terlalu panjang?
Jika kita bisa hidup sampai usia 120 tahun, bahkan 150 tahun, sementara orang yang kita kenal dan sayangi mendahului kita, karena berbagai penyakit atau malapetaka. Bukankah malah sengsara?
Apalagi tua dalam keadaan pikun, lemah dan sakit-sakitan. Apa perlunya umur panjang kalau sudah begitu?
Namun dengan semakin majunya teknologi dibidang kesehatan, orang menemukan berbagai cara tidak saja untuk memperpanjang umur manusia. tapi juga hidup sehat sampai usia lanjut. Bahkan ada yang mengklaim, manusia bisa saja hidup abadi.
Saat ini ada dua aliran dalam perpanjangan hidup manusia : Yang satu Aliran Imortalitas, alias mengabadikan manusia. Sedang yang satunya adalah Aliran Healthspanner, yang memperpanjang kesehatan manusia.
Aliran Imortalitas berusaha membuat manusia hidup abadi dengan menggabungkan manusia dengan teknologi. Misalnya dengan mengubah manusia menjadi Cyborg alias setengah robot. Atau dengan mendownload kesadaran manusia lalu dipindahkan kedalam sejenis avatar atau kedalam tubuh baru. Seperti Alita difilm The Battle Angel.
Healthspanner adalah aliran yang lebih masuk akal bagi kebanyakan kita. Aliran ini melihat tua sebagai penyakit yang bisa disembuhkan.
Selama ini kita merasa tua adalah proses hidup yang normal, yang tidak bisa dihindari. Merupakan penyakit yang tidak ada obatnya sama sekali. Ini karena kebanyakan orang melihatnya dari sudut pandang biologi.
Namun para ilmuwan aliran Healthspanner melihatnya dari sudut pandang fisika.
Dimana proses penuaan dilihat sebagai akumulasi kerusakan yang dialami tubuh sebagai efek samping penggunaan tubuh terus menerus. Kerusakan maksudnya perubahan struktur dan komposisi bagian tubuh yang menyebabkan tidak lagi berfungsi normal.