Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Red Pill Movement, Ketika Pria Memberontak pada Feminisme

4 Juli 2019   10:16 Diperbarui: 4 Juli 2019   20:22 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay/shaking hands

Bahkan sekedar mengangkat aqua galon, kita mengharapkan pria untuk melakukannya.

Kita selalu mendidik pria untuk berani berkorban demi negara dan keluarga. Dan ini adalah tekanan besar yang diterima oleh para pria. Dan tanpa jalan keluar, kecenderungan pria untuk bunuh diri sangat tinggi. 74% pelaku bunuh diri di Amerika adalah pria.

pixabay/shaking hands
pixabay/shaking hands

Dialog dan kompromi
Agar masyarakat berjalan dengan baik, tentu diperlukan dialog secara terbuka. Tanpa membungkam satu sama lain. Pria harus mendengarkan keluhan wanita, jangan dihalangi hak-hak dasar dalam kehidupan mereka. Jangan semua keputusan mengenai kehidupan wanita diambil dikalangan pria sendiri tanpa ada masukan dari para wanita.

Sebaliknya kita mungkin harus sedikit mengerem keinginan kita untuk menertawakan keluhan pria. Betapapun kita mengharapkan agar pria jadi manusia yang kuat yang bisa menjadi tiang-tiang tonggak penjaga negara.

Keluhan kedua belah pihak ini patut didengarkan, dan jangan sembarangan dibungkam dan diremehkan.

Satu hal yang pasti : kita tidak bisa mendapatkan segalanya. Pasti ada hal yang harus kita korbankan saat kita menginginkan sesuatu. Karenanya harus ada kompromi, sejauh mana kita mendapatkan hak dan sebesar apa kewajiban yang harus kita jalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun