Bandar Udara sebagai pusat pada sektor transportasi, yang merupakan jasa pelayanan penerbangan orang dan barang dalam sekala nasional maupun internasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Repoblik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017 Bandar Udara adalah kawasan darat atau perairan dengan batas tertentu yang digunakan pesawat sebagai tempat untuk mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan penunjang lainnya.
Aktifitas Bandar udara seperti oprasional pesawat, mobilisasi kendaraan berpengaruh terhadap kualitas udara lokal. Menurut Suardana 2021 emisi yang dihasilkan dari transfortasi udara yaitu 3,5 5 dari total anthropogenic rdiative forcing, dan dari proses pembakaran mesin pesawat menghasilkan gas emisi buangan seperti Karbon dioksida CO2), uap air (H2O) nitrogen Osida (NOx), hidrokarbon (HC), Karbon monoksida (CO), Sulfur Oksida (SOx), dan partikel lainnya, yang akan berpengaruh iklim global yang mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Â Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan transfortasi udara mendorong penerapan aco air port di Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemeriintah No. 40 tahun 2012 tentang pembangunan dan kelestarian lingkungan hidup bandar udara. Â Penerapan konsep ecoairport sudah dilakukan di beberapa Bandar udara salah satunya di lombok.
Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) merupakan bandara yang terletak di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bandara ini merupakan gerbang pembuka menuju pulau Lombok. Bandar udara memeliki kewajiban dalam menjaga kelestarian lingkungan. Oprasional Bandar udara sangat berpotensi dalam menghasilkan emisi karbon. Dalam menjaga kelestarian lingkungan BIZAM memiliki komitmen dalam menjaga kualitas udara dengan berkontribusi secara nyata, salah satu cara yang dilakukan yaitu menerapkan prinsif Eco aiport melalui program penghijauan di sekitar bandara dengan tujuan untuk menjaga kulitas udara dan kelestarian lingkungan. Penanaman pohon di area bandar udara menjadi salah satu cara dalam penghijauan untuk mengurangi polusi udara. Pada tangga 28 November yang di peringati sebagai hari Menanam Pohon Sedunia bandar udara Lombok melakukan kegiatan penanaman sebanyak 500 pohon. Pohon yang paling banyak ditanam yaitu pohon Terembesi (Samanea saman) dan beberapa pohon lainnya. Berikut merupakan penjelasan terkait mengapa pohon Terembesi menjadi bibit yang banyak ditanam di bandar udara :
Terembesi (Terminalia mantaly) umumnya dikenal sebagai pohon yang besar, tinggi, dan tajuk yang sangat lebar. Pohon tersebut berasal dari Amarika salah satu pohon yang dikatagorikan fast growing species (cepat tumbuh besar) yang memiliki manfaat yang banyak diantaranya:
1. Tumbuhan peneduh
Pohon Terembesi memiliki ukuran yang besar dan daun yang rindang, menjadi pelindung dari paparan sinar matahari secara langsung sehingga terasa sejuk ketika suhu panas.
2. Menyerap Karbondioksida
Salah satu kelebihan dari pohon Terembesi yaitu mampu menyerap karbondioksida lebih banyak dari pada pohon-pohon yang lain. Pohon Terembesi dengan panjang cabang lebih dari 15 meter memiliki kemampuan menyerap karbondioksida kurang lebih sebanyak 23 ton pertahum.
3. Kaya Oksigen