Mohon tunggu...
Riza Gassner
Riza Gassner Mohon Tunggu... lainnya -

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isa Al Masih- Muhamad SAW- Solehudin dan NTC

22 Oktober 2011   15:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:38 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Isa Al Masih mengasihi musuhnya, kejahatan musuhnya dibalas kebajikan yang luar biasa. Muhamad SAW mengampuni jiwa musuh yang sudah tak berdaya. Kedua manusia agung itu diteladani oleh : Solehudin Al Ayubi yang bersusah payah mengobati sakit musuh besarnya, Richard The lion Heart. 20/10/11, setelah pesawat canggih Nato menghajar konvoi Khadafy dan ia terpojok tanpa daya di saluran drainase, NTC menyiksa dan membantainya. Belum puas, NTC kemudian mempertontonkan jenazahnya dalam kehinaan yang berlebihan seraya meneriakan nama Tuhan Semesta Nan Agung! Duniapun tertawa dan berkata, "Rasakan siksa dan kehinaan itu!" Letakanlah tanya di dasar hati kecil kita : Sudah jelas, Solehudin Al Ayubi meneladani kedua manusia agung, Muhamad SAW dan Isa Al masih! Bagaimana dengan NTC dan manusia yang senang dengan pembantaian itu ? Petunjuk siapa yang diteladani ? Setankah yang diikuti ? Atau ada pesanan, untuk melenyapkan selamanya data kekayaan dan investasi Libya diluar negeri agar para pengikut satanisme dan setannya sekalian bisa berfoya-foya dengan itu tanpa terlacak rakyat jelata Libya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun