Mohon tunggu...
Riza Gassner
Riza Gassner Mohon Tunggu... lainnya -

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balada Alex Nurdin Gubernur Sumsel calon DKI 1

9 Maret 2012   02:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:20 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

.

Aburizal Bakrie mendeklarasikan pasangan Alez Nurdin dan Nono Sampono, Kamis (8/3/2012) untuk maju dalam Pilgub DKI. Tiga partai yang mendukung pasangan ini yaitu ; Partai Golkar, PPP dan PDS. Ketiganya memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga syarat maju untuk pendaftaran bakal calon Gubernur DKI sudah terpenuhi.

Keberanian Alex Nurdin maju dalam Pilgub DKI patut diacungi jempol. Beliau menjanjikan Jakarta akan bebas macet dan banjir dalam tiga tahun, jika tidak, beliau bersedia mundur. Rasanya keberanian beliau mengeluarkan janji politik bukan sekedar retorika belaka, sebab, Riza Gassner, penulis artikel ini juga berani, lho!

Riza berani menjabat sebagai Gubernur DKI, bila dalam 1 tahun masih ada 1 orang saja warga Jakarta yang memiliki penghasilan dibawah 15 juta sebulan, untuk itu Riza bersedia mundur. "Yang penting sudah sempat ngerasain setahun jadi Gubernur DKI, kan? Tokh, sanksinya cuma mundur inih, enak beneeeerrr, sapa takuuuttttt, lahhh yaawwww!!!" demikian Riza berkoar-koar di media tercinta Kompasiana.

Tetapi perihal mundur undur-undur ini, Alex lebih oke daripada Riza. Alex sendiri sudah siap mundur dari kursi Gubernur Sumatera Selatan bila, ia dilantik menjadi Gubernur DKI. Sedangkan Riza, belum siap mundur jadi suami daripada seorang wanita yang bernama Novita Maria. Meskipun siapa tahu dalam waktu dekat ini, bukan hanya sebagai Gubernur DKI, bahkan bukan tidak mungkin, bisa saja ada orang setengah miring yang melantik Riza jadi Tuhan.

Tetapi hendaknya mari kita semua doakan semoga, kaum cerdik pandai lagi jujur yang masih ada di Republik Indonesia tercinta ini tidak enggan untuk terjun memahami dunia politik. Alangkah sedihnya, jika kaum cerdik pandai lagi amanah sudah tidak ada lagi yang tertarik dengan politik maka, hanya kaum bodoh beserta orang cerdik namun liciklah yang akan menari di pentas politik Indonesia.

.

Mengapa Akbar Tanjung Lebih Jujur?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun