Mohon tunggu...
Putri Riza Febriana Aurellia
Putri Riza Febriana Aurellia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Pendidikan Sejarah - Universitas Jember

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kolonialisasi Perkebunan Sentool Kabupaten Jember Jawa Timur

17 Maret 2024   11:36 Diperbarui: 17 Maret 2024   11:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkebunan Sentool merupakan salah satu perkebunan dari Provinsi Jawa Timur yang terletak di Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Perkebunan ini berada di dataran tinggi yang memiliki suhu 25-29 derajat C, kemiringan tanah 1-40 % dan berada di ketinggian 300-400m dpl, jarak dari kota sekitar 25 Km. Perkebunan ini memiliki luas 537,47 Ha. Selain perkebunan, di Sentool terdapat juga agrowisata yang memberikan nilai tambah bagi perkebunan Sentool dan meningkatkan pendapatan warganya. Perkebunan ini menjadi penghasilan bagi masyarakat Sentool sejak dahulu untuk menyambung kehidupan, karena memang saat itu kopi dan karet menjadi satu-satunya sektor penghasilan mereka. Sampai saat ini rata-rata penduduk Desa Sentool bermata pencarian sebagai petani, yang menggantungkan kehidupannya pada sektor kopi dan karet. Perkebunan Sentool yang di tanami karet cukup luas yaitu 353,06 ha. Adanya potensi di wilayah ini menarik perhatian negeri penjajah pada masa kolonial. Tidak heran jika rata-rata penduduk Sentool bergantung kepada sektor perkebunan.

Sejarah Pengelolaan Perkebunan Sentool

Perkebunan Sentool mulai di kelola pada tahun 1890, jika kita lihat sejarah pengelolaan perkebunan sentool sudah 9 kali pengelolaannya berubah-ubah. Dimulai pada tahun 1890 milik perkebunan swasta/asing Inggris. Tahun 1943 beralih pengelolaan dikuasa oleh pemerintah Jepang saat masa pendudukan Jepang sampai tahun 1943. Baru pada tahun 1943 dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia tetapi berselang 7 tahun diusahakan kembali oleh perusahan swasta/asing (Inggris) HMV ROS TAYLOR Ltd. Dan Watty anf C.O yang berpusat di Jakarta. Tidak tahu secara pasti apa yang membuat pengelolaan kembali ke tangan asing, tetapi akibat dari kebijakan politik asing berupaya untuk meningkatkan kuantitas budidaya tanaman perkebunan. Hal itu membuat perkebunan mengalami perkebangan besar akibat dari adanya dana yang cukup dari negara asing. Hingga pada tahun 1964 dinasionalkan dan pengelolaannya diserahkan kepada BPSPP dan di tahun berikutnya 1965 diserahkan kepada P.P Dwikora VI. Tanggal 24 Juni 1970 perkebunan ini di kelola BPP Kodam VIII/brawijaya dan dibentuk PT. MAJAPAHIT KENCANA oleh BPP KODAM VIII/Brawijaya. Tidak sampai disitu pengelolaan terus berganti pada tahun 1983 diserahkan kepada PUSKOPAD DAM V/ Brawijaya. Tahun 2011 tanggal 16 Maret barulah dikelola oleh GORGA BUMI MANDIRI. Saat ini tanah perekebunan merupakan hak milik negara (Kodam Brawijaya) yang disewakan dan pengelolaannya di serahkan kepada masyarakat Sentool. 

Peninggalan Bersejarah Desa Sentool

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Bangunan tersebut merupakan saksi dari perkembangan perkebunan sentool. Bengunan tersebut merupakan peninggalan kolonial Inggris yang dimana pengelolaan perkebunan Sentool pernah di kelola oleh Inggris 1890. Jika kita berkunjung ke desa Sentool sangat terlihat kolonialisasinya karena terdapat lebih dari satu bangunan lama yang masih digunakan sampai saat ini. Jika kita berkunjung ke desa Sentool sangat terlihat kolonialisasinya karena terdapat lebih dari satu bangunan lama yang masih digunakan sampai saat ini. Salah satunya bangunan yang dijadikan sebagai kantor, yang digunakan oleh para staf maupun karyawan yang mengurusi perkebunan dan juga terdapat pabrik kopi yang masih beroperasi sampai saat ini. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Jika melihat arsip foto yang ada di rumah peninggalan Inggris yang ada di Sentool kita bisa tahu keakraban orang asing dengan warga sentool. Mereka tampak berbaur dan tidak segan untuk pergi kerumah yang menjadi tempat tinggal negara asing pada saat itu. Jadi mereka juga berbaur dengan warga desa sentool hal tersebut tidak jauh dengan alasan untuk menarik simpati warganya supaya mereka diterima dengan baik dan cukup lama. 

Sebagai daerah pelosok masyarakat Sentool dapat dikatakan cukup mandiri. Perkebunan ini menjadi penghasilan bagi warga Sentool sejak dulu untuk menyambung kehidupannya, karena memang saat itu kopi dan karet menjadi satu-satunya sektor yang menjadi penghasilan mereka. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak yang berkelanjutan yang sampai sekarang masih dikembangkan oleh masyarakat. Kopi dan karet saat ini masih mejadi potensi yang paling mendominasi area perkebunan dan paling menguntungkan dan tetap di kelola dengan baik. Begitu juga dengan bangunan peninggalan yang masih terjaga dan berdiri kokoh, yang masih dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Desa Sentool. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun