Mohon tunggu...
Riza Fasya Juliana
Riza Fasya Juliana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru untuk merubah ekosistem pendidikan sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

10 Agustus 2024   09:43 Diperbarui: 10 Agustus 2024   09:56 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

OLEH

RIZA FASYA JULIANA, S.PD

CGP ANGKATAN 10 KABUPATEN MAJALENGKA

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
-Bob Talbert-

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Kutipan Bob Talbert tersebut menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam pendidikan, bukan hanya keterampilan teknis. Proses pembelajaran ini tidak hanya fokus pada teknik pengambilan keputusan atau analisis data semata. Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya mendasari keputusan dengan nilai-nilai kebajikan, seperti integritas, keadilan, dan empati. Kaitan antara kutipan tersebut dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini adalah seorang pemimpin harus memprioritaskan keadilan dan integritas untuk membuat keputusan yang tidak hanya mempertimbangkan hasil akhir tetapi juga dampaknya terhadap orang lain dan apakah keputusan tersebut sesuai dengan prinsip moral.
  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan memiliki dampak signifikan pada lingkungan kita dalam berbagai cara. Ketika kita memutuskan untuk selalu bersikap empati dan menghargai pandangan orang lain, kita akan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang di sekeliling kita. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita pilih untuk anut dalam pengambilan keputusan dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita dan lingkungan di sekitar kita. Dengan mengutamakan nilai-nilai positif, kita tidak hanya membuat keputusan yang lebih baik tetapi juga menciptakan dampak yang lebih baik bagi banyak orang.
  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, harus berkontribusi terhadap proses pembelajaran murid melalui pengambilan keputusan yang sangat penting. Keputusan dapat mempengaruhi lingkungan belajar, budaya sekolah, dan cara siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Saya harus mengambil keputusan yang dapat memastikan bahwa kebutuhan sosial dan emosional siswa diperhatikan, seperti menyediakan dukungan kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang aman.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

  • Maksud dari kutipan di atas jika dihubungkan dengan pembelajaran yang telah saya alami pada modul ini adalah pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter dan moralitas individu. Jika dihubungkan dengan materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, kutipan ini mengajak kita untuk memahami bahwa pendidikan tidak hanya sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga proses pembentukan etika dan nilai-nilai moral yang mendasari tindakan seseorang.

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka memiliki relevansi yang mendalam dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin, terutama dalam konteks nilai-nilai dan prinsip yang mendasari keputusan. Filosofi Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik dan membimbing orang lain. Seorang pemimpin yang menerapkan prinsip ini akan membuat keputusan yang tidak hanya berorientasi pada hasil tetapi juga memperhatikan dampak keputusan terhadap pengembangan dan kesejahteraan orang lain.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita memiliki pengaruh yang mendalam terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai tersebut berfungsi sebagai landasan yang membentuk cara kita memandang dan menilai situasi, serta memandu tindakan dan keputusan kita. Misalnya, jika nilai utama seseorang adalah keadilan, maka keputusan yang diambil akan cenderung memprioritaskan hasil yang adil dan merata.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan dan sesi coaching saling melengkapi dalam proses pembelajaran. Coaching berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi, meningkatkan, dan mendukung proses pengambilan keputusan dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, mengatasi pertanyaan dan keraguan, serta memastikan bahwa keputusan tersebut efektif dan sesuai dengan nilai-nilai yang ditetapkan. Dengan dukungan dari sesi coaching, individu dapat membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan keterampilan mereka, dan mencapai hasil yang lebih memuaskan.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan, terutama dalam dilema etika. Kemampuan ini memastikan bahwa guru dapat membuat keputusan yang objektif, adil, dan konsisten dengan nilai-nilai etika, sambil mempertimbangkan dampak keputusan terhadap semua pihak yang terlibat. Guru yang memiliki kemampuan baik dalam mengelola emosi pribadi dapat lebih objektif dalam menghadapi dilema etika. Mereka dapat menjaga ketenangan dan kejernihan berpikir ketika dihadapkan pada situasi yang kompleks atau emosional.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun