Mohon tunggu...
Riza Aufaqul Umam
Riza Aufaqul Umam Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Karyawan Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bermoto Hidup "Road Of Silent". Penulis di Aqiqahabahhusein.id.

Selanjutnya

Tutup

Money

Komoditas Impor Indonesia yang Merupakan Bahan Baku Penolong

9 Oktober 2022   07:40 Diperbarui: 9 Oktober 2022   07:46 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak jenis komoditas impor Indonesia yang merupakan bahan baku penolong seperti bahan kimia dan obat-obatan, pupuk, semen, bahan bangunan, dan alat-alat listrik.

Komoditas merupakan satu benda yang mempunyai fisik riil dan relatif gampang diperjualbelikan, bisa ditaruh dalam periode waktu tertentu, dan dapat dipertukarkan lewat produk lain yang semacam.

Dan impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari satu negara ke negara lain secara legal. Secara umum impor terjadi pada proses perdagangan.

Indonesia memang mempunyai beragam sumber daya alam yang berlimpah. Tetapi, rupanya Indonesia tetap tidak dapat melepas dari keterikatan impor dari negara lain.

Ini karena keinginan lokal tidak sesuai dengan produksi. Dengan demikian, pemerintahan perlu lakukan impor supaya tidak ada kelangkaan bahan pangan yang dapat menaikkan nilai jual di pasar.

Daftar Komoditas Yang Diimpor Oleh Indonesia

Aluminium

Salah satunya komoditas impor yang paling banyak adalah aluminium. Nilai impor komoditas aluminium ini capai US$ 881,dua juta atau sekitaran Rp 12,1 triliun.

Dengan nilai yang cukup termasuk fenomenal itu karena itu, jumlah aluminium yang sukses di-import adalah sejumlah 311,11 juta kg. Impor aluminium ini datang dari China.

Buah-Buahan

Buah-buahan merupakan salah satunya produk impor yang mempunyai harga yang cukup fenomenal. Nilai dari buah-buahan bisa capai US$ 741,tiga juta atau sekitaran Rp 10,2 triliun lho.

Nilai itu dipakai untuk datangkan buah-buahan sekitar 397,tujuh juta kg. Impor ini datang dari China.

Sayur

Komoditas sayur yang di-import dari China nilainya capai US$ 526,delapan juta atau sekitaran Rp 7,25 triliun. Dengan nilai itu, sayur yang didapat capai 603,delapan juta kg.

Pupuk

Komoditas yang lain yang di-import adalah pupuk. Nilai dari impor pupuk dari negara gorden bambu capai US$ 523,delapan juta atau sekitaran Rp 7,21 triliun.

Jumlah pupuk yang didapat dari nominal itu adalah sejumlah 2,tiga juta ton.

Pipa Besi dan Baja

Indonesia mengimpor komoditas pipa besi dan baja sebesar US$ 414,1 juta atau sekitaran Rp 5,7 triliun dari negara China. Jumlah yang didapat untuk komoditas pipa besi dan baja dari nominal itu adalah sejumlah 280,4 ribu ton.

Disamping itu, besi dan baja di-import oleh Indonesia dari negara Iran yakni senilai US$ 16,empat juta atau sekitaran Rp 226,3 miliar.

Tembaga

Tembaga di-import dari negara China yang berharga capai US$ 376,delapan juta atau sekitaran Rp 5,1 triliun. Dengan nilai itu, tembaga dihadirkan dari negara China beberapa 67,1 juta kg.

Minyak Bumi

Indonesia memang mempunyai kilang minyak yang semakin berkembang jumlah dan kualitas. Tetapi, walau begitu, rupanya pemerintahan Indonesia masih tetap mengimpor minyak bumi.

Jumlah minyak bumi yang di-import dari China sekitar 436,2 ribu ton. Nilai dari minyak bumi yang di-import itu adalah capai US$ 286,tujuh juta atau sekitaran Rp 3,9 triliun.

Tembakau

Indonesia mengimpor tembakau sebesar US$ 169,dua juta atau sekitaran Rp 2,3 triliun. Tembakau yang di-import dari negara China adalah sejumlah 38,lima juta kg.

Bahan Bakar Mineral, Minyak Mineral, Zat Bitumen

Indonesia mengimpor komoditas dari negara Iran. Komoditas impor paling besar dari Iran adalah bahan bakar dan minyak mineral.

Nilai dari komoditas itu capai US$ 364,enam juta atau sama dengan Rp 5 triliun.

Garam dan Sulfur

Garam dan sulfur di-import dari Iran sebesar US$ 22 juta atau sama dengan Rp 303,6 miliar.

Beras

Meskipun Indonesia adalah negara agraris, tetapi rupanya Indonesia lakukan impor beras dari beragam negara untuk penuhi keinginan di lokal.

Indonesia mengimpor beras dari negara Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan sebagainya.

Nilai impor beras adalah senilai US$ 156,332 juta. Volume impor beras dengan nominal itu adalah sejumlah 302,71 juta kg.

Jagung

Indonesia mengimpor jagung senilai US$ 544,189 juta. Indonesia mengimpor jagung dari beragam negara yaitu India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay, dan negara yang lain.

Volume jagung yang di-import adalah sejumlah 1,8 miliar kg.

Kedelai

Nilai impor kedelai Indonesia adalah senilai US$ 735,437 juta. Volume kedelai yang didapat dari nilai nominal itu adalah sejumlah 1,19 miliar kg.

Indonesia mengimpor jagung dari negara Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada, dan beberapa negara yang lain.

Tepung Terigu

Indonesia lakukan impor dari negara Sri Lanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan yang lain. Nilai impor tepung terigu Indonesia adalah US$ 45,29 juta dengan volume sejumlah 104,21 juta kg.

Gula Pasir

Nilai impor gula pasir adalah sebesar US$ 31,11 juta. Volume dari impor gula pasir ini adalah sejumlah 52,45 juta kg.

Indonesia mengimpor gula pasir dari Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan yang lain.

Gula Tebu

Indonesia mengimpor gula tebu dari negara Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Singapura.

Nilai impor gula tebu di Indonesia adalah senilai US$ 121,14 juta dengan volume sejumlah 25,21 juta kg.

Daging Semacam Lembu

Indonesia mengimpor daging semacam lembu sebesar US$ 121,14 juta. Jumlah daging semacam lembunya adalah sejumlah 25,21 juta kg.

Negara yang mengirim daging semacam lembu ini adalah dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Singapura.

Daging Ayam

Selainnya daging semacam lembu, Indonesia mengimpor daging ayam. Daging ayam di-import oleh Indonesia sebesar US$ 30,26 ribu dengan volume 10,83 ribu kg.

Indonesia mengimpor daging ayam dari negara Malaysia.

Susu

Indonesia mengimpor susu sebesar US$ 530,47 juta dengan volume 139,68 juta kg. Negara asal yang mengirim susu ke Indonesia adalah Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman, dan negara yang lain.

Itu tadi beberapa komoditas impor Indonesia. Adapun komoditas impor indonesia yang merupakan bahan baku penolong adalah bahan kimia dan obat-obatan, pupuk, semen, bahan bangunan, dan alat-alat listrik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun