Mohon tunggu...
PMPA ALPINISTE
PMPA ALPINISTE Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Mendaki Gunung, Menelusuri Goa, Panjat Tebing dan Arung Jeram.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sejarah Para Penambang Belerang di Gunung Welirang

25 Oktober 2022   22:10 Diperbarui: 25 Oktober 2022   22:37 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gunung Welirang merupakan gunung yang bersebelahan dengan gunung arjuna, kembar 1 dan kembar 2. 

Gunung Welirang ini memiliki ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut yang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia serta gunung ini berada dalam pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo.

Arti welirang  / walirang (nama kunonya) dalam bahasa jawa yaitu belerang. Yang di mana belerang tersebut diambil lalu diproduksi serta terdapat koperasi penampungan penjualan belerang, di mana setiap penambang yang akan menjual belerang pasti ada mobil jeep yang akan naik lewat jalur Tretes.

 Para penambang ada hari libur , biasanya hari kamis mereka turun dan di hari itu biasanya mereka libur untuk melakukan Tahlilan, mengaji dan kirim do’a , karena di wilayah Pasuruan masih fanatik dengan agama. 

Dan para penambang tersebut biasanya membawa berat lebih dari 1 Kuintal belerang sampai - sampai ketika sekali jatuh mereka tidak kuat untuk mengangkatnya kembali. 

Secara cerita penambang belerang selalu mengambil belerang yang menutupi kawah, setiap hari penambang membuat lubang supaya asap tetap keluar, ketika asap tidak dilubangi maka gunung tersebut akan meledak. 

Ketika tidak ada generasi penerus penambang tersebut maka tidak akan ada asap yang bisa keluar sementara anak muda jaman sekarang tidak ada yang mau menambang dengan pendapatan yang tidak seberapa dan tenaga yang sangat banyak dikeluarkan.

Penambang berpikir kalau bukan mereka ( para penambang ) maka siapa lagi yang akan menggali lubang untuk mengeluarkan asap, karena jikalau gunung tersebut meletus maka mereka juga yang terkena imbas letusan tersebut.  

Informasi yang kami dapatkan ini merupakan hasil dari sosialisasi penduduk yang kami lakukan kepada Bapak Arif sebagai penjaga pos perizinan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun