Mohon tunggu...
RiYu
RiYu Mohon Tunggu... Government -

Pria berumur 20 tahun yang lahir dan tumbuh besar di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menunggu di ujung biru

7 Oktober 2015   21:32 Diperbarui: 7 Oktober 2015   21:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hello Guys. welcome to my kompasiana. mungkin belum banyak yang baca blog gw ini sih, tapi gw lagi berusaha untuk membuat tulisan-tulisan terbaru gw sebagai diri gw yang semakin dewasa. mungkin yang akan gw bahas ya tentang diri sendiri, masalah, pengalaman, dan kisah cinta yang.... ( nanti aja ya ). langsung aja, tulisan pertama gw yang mencoba untuk memulai kembali itu hanya permulaan dari niat gw yang ingin move on dari orang-orang yang pernah gw cintai, yang pernah menyakiti dan meninggalkan jejak, mungkin di tulisan kedua ini akan gw perdalam apa maksudnya dan mungkin kalian sudah biasa juga melihat dimana-mana orang-orang yang mencoba untuk move on ( red: kebohongan ). jangan coba-coba ya dengan yang namanya cinta, hati-hati, apalagi di usia kita yang rentan dengan belaian, hehe. tapi walaupun gimana ya namanya cinta itu ngga ada yang tau kapan akan datang, kapan akan berakhir. kapan kita akan bertemu dengan sesorang, kapan kita akan berdesir adanya perasaan enak ketika melihat lawan jenis maupun bukan lawan jenis. dan yang lebih memabukan itu bukannya ketika angan-angan menjadi kenyataan? ketika mendambakan sosok yang sangat kita inginkan dan itu bisa terwujud, disitulah cinta gw dimulai sob.

Angan-angan dan kenyataan ternyata menghancurkan gw. mencintai laki-laki ternyata tidak semudah mencintai wanita, pernah punya pacar cewek dan berkali-kali mencumbu pria ternyata tidak membuat gw menjadi sosok yang kuat. ketika 2 orang pria masuk ke dalam hidup gw, yang satu senior di kantor dan yang satu temen main di jakarta, mereka terus membayangi kehidupan gw ( sebelum gw memulai move on yang artinya kebohongan itu ya ) , pengalaman pertama adalah dengan senior gw sendiri, mungkin sebagian dari kalian yang memiliki kesamaan dengan gw tau dengan aplikasi grindr kan, gw nemuin itu orang, orang yang sebelum itu adalah hanya fantasi gw untuk bisa bersama dia berduaan di kamar, berbaring sambil cerita, saling menatap dan.... ( terusin sendiri ) dan nyatanya itu terjadi. tapi gw nyesel karena pada hari itu, ketika badan gw terasa benar-benar hangat, otomatis hormon endorphin dari otak gw bercucuran keluar sehingga gw jadi jatuh cinta sama orang itu. sial adalah ketika esok hari nya orang itu berbalik marah, sampai hari ini gw belum nemuin jawaban yang pasti kenapa orang itu marah. sedih? pasti iya, bayangin deh ketika kalian lagi benar-benar lagi di pucuk dicinta dan ulam nya pun tiba, kemudian ada kabut pekat diantara kalian yang menyelimuti dan kalian ngga tau asal kabut itu dari mana. sengsara lah gw, mengharapkan kehadirannya setiap gw sendiri yang padahal gw tau kalau orang itu marah, serius deh itu marah, bukan sok cool atau apa, sempat berpikir kemarahannya nya itu disebabkan karena gw lagi haus-haus nya pada saat bersama dia di hari itu, harusnya sih gw minum air putih dulu ya. ( sorry gw rada error, jadi akan ada kata-kata yg mungkin ngga kalian ngerti :(.... ) . kemampuan sastra gw pun semakin meningkat dengan puisi-puisi yang mungkin bisa membuat kalian muntah membacanya, gw buat puisi, ngga tau buat apa, ngasih kode ke orang itu? ngga lah. menurut gw, dengan menulis, kegelisahan bisa terungkapkan. hasilnya adalah rasa gw menjadi hilang, rasa cinta gw lama-lama memudar, teringat kenangan-kenangan sama orang yang pernah mencintai gw dengan tulusnya, dialah pacar cewek pertama dan mungkin terakhir bagi gw, menurut kamus hidup gw, definisi kuat adalah cewek ini, dia satu-satunya cewek yang mau dengerin kisah percintaan antara laki-laki dengan laki-laki, dan hingga hari ini dapat dipastiin dia masih setia nunggu gw kembali ke jalan yang orang-orang anggap sebagai jalan benar, semakin kesini gw semakin ngga yakin, anyway gw bener-bener makasih banget sama nih cewek yang selalu support dan nasehatin gw dan kurang ajarnya adalah gw ngga pernah dengerin nasehat nih cewek.

Back to story, no, not story, karena kisah gw sama senior gw ini belum berakhir, gw masih satu bagian kerjaan di kantor, hanya bisa diam setiap gw melihat dia , karena berkata udah ngga akan ada artinya. lanjut ke cowok yang kedua, namanya enak didenger, orangnya baik, "rasa" nya ngga perlu ditanya karena menurut gw semua rasa itu sama, manis namun perih, semesta alam lah pokoknya. ketika di penghujung kekecewaan gw dengan senior gw pada saat itu, gw ketemu sama cowok ini di salah satu sauna di Jakarta, awalnya gw menanggap dia adalah obat kekecewaan gw, orang ini baik, karena dengan gw menemukannya, gw bisa memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti gw, tapi gw ngga mungkin berharap dengan orang yang hanya sex oriented. karena menurut gw, seks tanpa dilandasi perasaan cinta adalah kejahatan. dan pada akhirnya gw berpikir bahwa semua ini tetaplah bukan keabadian, gw hanya "menanti ketidakabadian" gw tetaplah orang yang hari demi hari terus berputus asa karena cinta.

Karena menanti ketidakabadian adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini, diam dan dan tunggu lah cinta mu di ujung biru

Akankah sesuatu yang tidak abadi akan membuat kita kembali? 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun