Mohon tunggu...
riyoekakarunia
riyoekakarunia Mohon Tunggu... bekerja di bidang design grafis

saya akan membagikan artikel artikel yang menarik saat ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membandingkan Dua Ideologi: Pancasila dan Liberalisme Amerika dalam Perspektif Bernegara

28 November 2024   13:30 Diperbarui: 28 November 2024   13:33 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Membandingkan Dua Ideologi: Pancasila dan Liberalisme Amerika dalam Perspektif Bernegara"

Di tengah dinamika politik global, dua ideologi besar hadir sebagai panduan fundamental bagi dua bangsa yang berbeda: Pancasila bagi Indonesia dan Liberalisme bagi Amerika Serikat. Meski keduanya sama-sama bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya, kedua ideologi ini memiliki perbedaan mendasar dalam nilai-nilai dan pendekatannya. 

Pancasila dengan azas kekeluargaan dan gotong-royongnya menekankan keseimbangan antara nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial, sementara ideologi Amerika yang berlandaskan liberalisme lebih mengutamakan kebebasan individu, demokrasi, dan ekonomi pasar bebas. 

 Perbedaan fundamental ini mencerminkan keunikan sejarah, budaya, dan cara pandang masing-masing bangsa dalam membangun negaranya.Dalam konteks penanganan krisis ekonomi terkini, perbedaan pendekatan kedua ideologi ini semakin terlihat jelas. 

Amerika Serikat, dengan sistem kapitalis liberalnya, mengandalkan mekanisme pasar dan inisiatif sektor swasta dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi.Sementara Indonesia, berpedoman pada sila kelima Pancasila, mengambil pendekatan yang lebih seimbang antara peran negara dan pasar, seperti terlihat dalam program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang memadukan bantuan sosial dengan stimulus ekonomi.


Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi kedua negara dalam konteks politik elektoral. Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi pemilihan presiden dengan persaingan ketat antara kubu Republik dan Demokrat, mencerminkan karakteristik sistem dua partai yang khas dalam demokrasi liberal.

 Sebaliknya, Indonesia dengan Pemilu serentak 2024-nya menunjukkan implementasi demokrasi Pancasila yang lebih inklusif, dengan sistem multipartai yang mencerminkan keberagaman aspirasi masyarakat dan semangat musyawarah mufakat.

Menyikapi tantangan global kontemporer seperti perubahan iklim dan transformasi digital, kedua ideologi menunjukkan respons yang berbeda namun sama-sama adaptif. Amerika Serikat mendorong inovasi teknologi dan solusi berbasis pasar melalui insentif ekonomi dan kompetisi sektor swasta. 

Indonesia, dengan panduan Pancasila, mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dengan mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan, keadilan sosial, dan kearifan lokal dalam menghadapi perubahan global. Hal ini menunjukkan bagaimana kedua ideologi, meski berbeda, tetap mampu memberikan solusi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan masyarakatnya masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun