Mohon tunggu...
Riya Riyatmi
Riya Riyatmi Mohon Tunggu... -

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung Judulnya Goda Aku (part 1)

27 Juni 2014   19:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah seorang gadis buruk rupa hidup sebatang kara. Dia sering sekali di hina, di cacimaki, di tendang oleh para pria sampai-sampai wajahnya di ludahin. Semua pria tak henti-hentinya menyakiti gadis itu. Hingga akhirnnya gadis itu di tuduh sebagai gadis pembawa sial. Semua desa mengusir dirinya ke dalam hutan. Di hutan gadis itu di ikat dengan tali, biar di makan oleh binatang buas. Gadis itu menangis-nangis memohon belas kasihan tetap saja. Tak ada satupun yang peduli dirinya. Semua meninggalkan dirinya di dalam hutan.
Malampun telah tiba, suara lolongan serigala terdengar jelas. Gadis itu hanya pasrah. Seorang gadis berjilbab menghampiri gadis itu. Membuka tali dan membawa makanan untuknya.
"Siapa kau? Kenapa kamu menolongku?" Kata gadis buruk rupa.
"Aku Aisyah..maaf aku tidak bisa membantu kamu," katanya sedih.
"Tidak apa-apa. Aku pikir akan mati di sini," kata gadis buruk rupa.
"Aku ke sini...tolong maafkan abang aku. Tolong maafkan dia yang sudah menyusahkan kamu," Aisyah menangis.
"Jadi abang kamu yang melakukan semua ini. Kenapa? apa salah aku?" Marah.
"Tolonglah maafkan dia," memelas.
"Baiklah, aku maafin demi kamu. Karna kamu sudah menolongku. Lebih baik kamu pulanglah.."
Terima kasih, ini aku hanya punya uang tabungan. TOLONG TERIMA...," kata Aisyah lalu meninggalkan gadia buruk rupa itu sendirian.
Gadis buruk rupa bukannya keluar dari hutan malah menuju ke dalaman hutan.Di hatinya sangat terpukul, kenapa dirinya di lahirkan dengan wajah buruk. Semua orang sangat membenci dirinya. Kecuali gadis berjilbab itu. Dia masih ingat gadis berjilbab itu selalu menolongnya saat dia di hina oleh para pria. "Jadi namanya Aisyah..aku akan mengingatnya," katanya.
Gadis buruk rupa mendengar suara meraung di dekatnya. Dengan modal cahaya senter yang di beri oleh Aisyah. Dia menyinari ke arah suara itu. Dan sekelompok seringala menetes air liurnya siap memakan Gadis itu. Tampa berpikir, gadis itu lari sekuat tenaga menghindari serigala. Nafasnya terenggah-enggah, lelah. Tiba-tiba, kakinya mengijak sesuatu. "Aaaah..." jeritannya melengking keras terjatuh ke lubang cukup dalam.
Gadis itu masuk ke dalam gua, gua itu cukup luas. Kakinya terluka cukup parah. Jalannya tertatih-tatih mencari jalan keluar dari gua. "Aawh...sakit.. Sial! nasibku benar-benar SIAAL!" keluhnya. Gadis itu menangis seperti anjing melolong di malam hari yang gelap sunyi.
Karna lelah menangis, dia tertidur. Sekilas cahaya bulan memantul masuk ke dalam gua dan terpantul lagi menerangi wajah gadis itu. Gadis itu terkejut, dia terbangun. "Cahaya itu datang dari mana?"
Dia mencari sumber pantulan cahaya itu. Sebuah kain hitam, menutupi benda. Di atasnya sebagian tidak tertutup kain. Lalu gadis itu menarik kain hitam itu. Dan dia sangat terkejut. Sebuah cermin yang sangat besar berada di dalam gua. Bagaimana bisa?. Gadis itu cuma menggeleng-geleng bingung.
Masih bingung terhadap di lihatnya. Samar-samar gadis itu terperajat melihat sosok aneh muncul di dalam cermin. Sosok wanita yang sangat cantik sekali, dandannya mirip seperti Nyi roro kidul. Memakai kebaya hijau. Wanita itu keluar dari cermin mendekati gadis buruk rupa.
"Sedang apa kamu di sini?," kata wanita itu.
"A aaku..sendiri juga tidak tau," jawabnya masih bingung. "Apa aku sedang mimpi," batinnya.
"Tidak..kamu tidak bermimpi," balasnya.
"Apaa!" terkejut.
"Aku bisa membaca pikiran kamu..Jangan kaget. Namaku Kajeng Ayu dari laut jawa..," jelasnya.
."Aku Riyanti...".
"Kasian sekali...boleh aku bantu menyembuhkan luka kakimu sebagai ucapan telah membebaskan aku dari penjara cermin ini," katanya.
"Apa? kau di kurung dalam cermin?"
"Iya...Berkat kamu...aku bebas," kata Kajeng Ayu.
Kajeng Ayu membaca mantra, luka Riyanti langsung sembuh. "Terima kasih..Kakinya sudah sembuh," Kata Riyanti girang.
"Ini sih belum seberapa... Aku bisa bantu kamu lebih dari ini," kata Kajeng.
Riyanti berpikir, "Apa aku bisa menjadi gadis cantik."
"BISA!!" katanya. Riyanti melongo menatap Kajeng Ayu kaget. "Kenapa? aku tidak bohong. Tapi ada syaratnya."
"Syaratnya apa?" penasaran.
"Kau harus mencari tumbal. Orang yang paling kamu benci. Bukannya kamu ingin membalas orang telah membuangmu ke dalam hutan."
"Bagaimana kau tau. Aku di buang?" kata Riyanti.
"Gimana kau setuju?"
"Baiklah...aku ingin sekali membalas para pria yang telah menghinaku," matanya berkaca-kaca hatinya mulai membakar amarahnya.

Kajeng Ayu masuk ke dalam raga Riyanti. Mereka bersatu, wajah Riyanti berubah menjadi Kajeng Ayu..
Saatnya pembalasan di mulai.
Bersambung....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun