Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan harga meliputi:
1. Harga alternatif: Ini adalah harga dari produk atau layanan yang dapat digantikan dengan produk yang menjadi objek permintaan. Apabila harga alternatif tinggi, permintaan akan lebih elastis karena konsumen akan lebih terbuka untuk beralih dan mencari produk atau layanan lain yang lebih murah.
2. Daya beli konsumen: Ini adalah kapasitas konsumen untuk membeli suatu barang atau layanan. Apabila daya beli konsumen tinggi, maka permintaan akan lebih elastis
Contoh untuk harga alternatif yang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan adalah harga daging sapi dan telur ayam. Apabila harga daging sapi tinggi, maka konsumen dapat beralih ke telur ayam karena harganya lebih murah dan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan protein dengan biaya yang lebih terjangkau. Hal tersebut dapat membuat permintaan telur ayam lebih elastis karena konsumen punya pilihan alternatif lain yang lebih murah.
Contoh untuk daya beli konsumen yang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan adalah daya beli konsumen untuk tiket konser. Apabila daya beli konsumen cukup besar, mereka akan lebih terbuka untuk menjangkau tiket konser dalam rentang harga yang lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan permintaan lebih elastis karena konsumen memiliki kapasitas yang lebih besar untuk membeli tiket konser dengan harga lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H