Proses penulisan karya ilmiah dimulai dengan penentuan topik yang akan diteliti atau dibahas. Setelah itu, pengumpulan data dan informasi terkait topik tersebut dilakukan. Data dan informasi tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang relevan dengan topik yang dibahas.
Selanjutnya, kita perlu menyusun kerangka tulisan dan menuliskan naskah sesuai dengan aturan penulisan ilmiah yang berlaku. Penyuntingan atau editing juga diperlukan untuk memperbaiki kesalahan penulisan dan memastikan kesesuaian naskah dengan aturan penulisan ilmiah.
Pentingnya memperhatikan notasi ilmiah saat menuliskan karya ilmiah adalah untuk mempermudah interpretasi informasi secara akurat dan jelas. Tidak hanya itu, notasi ilmiah juga dapat memperlihatkan standar dan kredibilitas penulisan ilmiah yang baik. Beberapa contoh notasi ilmiah yang umum digunakan dalam karya ilmiah diantaranya adalah simbol-simbol matematika untuk persamaan atau grafik, rumus fisika dan simbol fisika, sistem klasifikasi organisme atau diagram anatomi di biologi.
Penulis: Riyansah (ketozz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H