Mohon tunggu...
Riyanto Geographer
Riyanto Geographer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Geographer, Motivator and Writer

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menelusuri Jejak Letusan Tambora Tahun 1815 di Nusa Tenggara Barat

23 Agustus 2024   19:24 Diperbarui: 23 Agustus 2024   19:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Letusan Gunung Tambora pada 15 April 1815 adalah salah satu letusan vulkanik paling signifikan dalam sejarah dan salah satu letusan gunung berapi terbesar serta paling dahsyat dalam sejarah modern. Gunung Tambora, yang terletak di Pulau Sumbawa, Indonesia, memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari gunung api lainnya :

  1. Tipe Gunung Api: Tambora adalah gunung api tipe strato (stratovolcano), yang berarti memiliki bentuk kerucut dengan lereng yang curam. Gunung ini sering kali terdiri dari lapisan lava dan bahan piroklastik.

  2. Kaldera: Letusan besar pada tahun 1815 menghasilkan kaldera besar dengan diameter sekitar 7 km dan kedalaman sekitar 1 km. Kaldera ini adalah salah satu yang terdalam di dunia .

  3. Kawah: Di dalam kaldera terdapat kawah bernama Doro Api Toi, yang merupakan fitur vulkanik tambahan .

  4. Ketinggian: Sebelum letusan besar 1815, Gunung Tambora memiliki ketinggian sekitar 4.300 meter. Setelah letusan, ketinggiannya menurun secara signifikan.

  5. Struktur Geologis: Gunung ini adalah bagian dari sistem vulkanik yang lebih besar dan memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi, terlihat dari lapisan-lapisan endapan vulkanik yang membentuk struktur gunung.

Dampak Letusan Gunung Api Tambora

Letusan Gunung Tambora pada 15 April 1815 adalah salah satu letusan vulkanik paling signifikan dalam sejarah. Dampaknya meluas dan mencakup berbagai aspek, baik lokal maupun global:

1. Dampak Geomorfologi :

  • Pembentukan Kaldera.  Letusan ini menciptakan kaldera besar dengan diameter sekitar 7 km dan kedalaman 1,1 km, menjadikannya sebagai kaldera terdalam di dunia 

2. Dampak Lokal :

  • Kehancuran Lingkungan : Wilayah sekitar Tambora, termasuk Pulau Sumbawa, mengalami kerusakan parah, dengan banyak desa dan kehidupan hancur akibat letusan dan aliran lava.

  • Kematian dan Kerugian Ekonomi : Letusan menyebabkan kematian sekitar 71.000 orang dan menghancurkan ekonomi lokal, termasuk pertanian

3. Dampak Global

  • Perubahan Iklim: Debu vulkanik yang tersebar ke atmosfer menyebabkan penurunan suhu global yang signifikan, dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas" pada 1816. Ini menyebabkan gagal panen dan kelaparan di berbagai belahan dunia.   

  • Gangguan Sosial dan Ekonomi: Perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan kerusakan pertanian, peningkatan harga pangan, dan ketidakstabilan sosial di banyak negara.

Peninggalan Sisa Gunung Api Tambora

Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 mengakibatkan beberapa peninggalan yang signifikan:

1. Situs Arkeologi :

  • Sisa Kota dan Kerajaan : Letusan mengubur kota dan kerajaan di sekitar Tambora. Penemuan sisa-sisa perunggu, tembikar, dan kaca dari penggalian menunjukkan adanya peradaban yang hilang akibat letusan.

  • Sisa Kerajaan Tambora dan Pekat : Penemuan arkeologis menunjukkan jejak dari Kerajaan Tambora dan Pekat, termasuk artefak yang belum sepenuhnya dipulihkan atau dikembalikan 

2. Fosil dan Tulang Belulang :

  • Sisa Manusia  Beberapa temuan berupa tulang belulang manusia dan artefak lainnya, termasuk gigi manusia, ditemukan di daerah sekitar Gunung Tambora. Ini memberikan gambaran tentang dampak langsung dari letusan terhadap penduduk lokal 

3. Konservasi dan Penelitian :

  • Geopark dan Situs Budaya : Gunung Tambora kini menjadi bagian dari Tambora Geopark, yang melestarikan serta mempelajari situs-situs bersejarah dan ekologis yang terkait dengan letusan 

Peninggalan ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan dampak letusan Tambora serta upaya konservasi yang dilakukan untuk melindungi dan mempelajari warisan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun