Letusan Gunung Tambora pada 15 April 1815 adalah salah satu letusan vulkanik paling signifikan dalam sejarah dan salah satu letusan gunung berapi terbesar serta paling dahsyat dalam sejarah modern. Gunung Tambora, yang terletak di Pulau Sumbawa, Indonesia, memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari gunung api lainnya :
Tipe Gunung Api: Tambora adalah gunung api tipe strato (stratovolcano), yang berarti memiliki bentuk kerucut dengan lereng yang curam. Gunung ini sering kali terdiri dari lapisan lava dan bahan piroklastik.
-
Kaldera: Letusan besar pada tahun 1815 menghasilkan kaldera besar dengan diameter sekitar 7 km dan kedalaman sekitar 1 km. Kaldera ini adalah salah satu yang terdalam di dunia .
Kawah: Di dalam kaldera terdapat kawah bernama Doro Api Toi, yang merupakan fitur vulkanik tambahan .
Ketinggian: Sebelum letusan besar 1815, Gunung Tambora memiliki ketinggian sekitar 4.300 meter. Setelah letusan, ketinggiannya menurun secara signifikan.
Struktur Geologis: Gunung ini adalah bagian dari sistem vulkanik yang lebih besar dan memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi, terlihat dari lapisan-lapisan endapan vulkanik yang membentuk struktur gunung.
Dampak Letusan Gunung Api Tambora
Letusan Gunung Tambora pada 15 April 1815 adalah salah satu letusan vulkanik paling signifikan dalam sejarah. Dampaknya meluas dan mencakup berbagai aspek, baik lokal maupun global:
1. Dampak Geomorfologi :
Pembentukan Kaldera. Â Letusan ini menciptakan kaldera besar dengan diameter sekitar 7 km dan kedalaman 1,1 km, menjadikannya sebagai kaldera terdalam di duniaÂ