Mohon tunggu...
Humaniora

INIKAH YANG DI SEBUT DENGAN PENERUS BANGSA???

12 November 2015   11:35 Diperbarui: 13 November 2015   22:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita ketahui bersama bahwa pendidikan itu ialah ketika seseorang yang punya usaha sadar terhadap pendidikan sehingga seseorang dapat mencapai suasana belajar dan pembelajaran yang ia inginkan, dengan adanya pendidikan seseorang bisa secara aktif mengembangngkan dirinya sendiri kepada hal-hal yang positif, sehingga seseorang tersebut dapat mengendalikan dirinya terhadap sesuatu yang kurang baik menurutnya yang bisa berdampak negativ terhadap dirinya sendiri. Ahlaknya juga akan semakin baik, sehingga ia sangat dibutuhkan dalam masyarakat.

Tetapi setelah melihat kejadian yang terjadi disalah satu sekolah yang ada di Kota ini, apakah pendidikan masih bisa di terapkan? Entah orang tuanya yang kurang perhatian atau ketidakpedulian seorang guru terhadap siswanya atau kurangnya pendidikan yang didapat dari sekolah itu sendiri. Kebetulan kemarin waktu saya sedang jalan-jalan, betapa terkejutnya saya ketika beberapa siswa yang pada saat jam pelajaran tidak mengikuti pelajaran malainkan mereka malah sedang asik-asiknya nongkrong disalah satu warung sambil merokok.

Tidak perhatiankah guru-guru ketika siswanya tidak ada dilingkungan sekolah, apa mereka tidak peduli terhadap pendidikan anak, bukankah anak-anak inilah yang nantinya akan meneruskan bangsa ini? Tapi pantaskah siswa yang seperti ini dijadikan sebagai penerus bangsa? Apa nantinya yang akan terjadi pada bangsa ini ketika orang-orang yang seperti ini memimpin dunia? Dimana letak pendidikan yang mereka terima selama ini, selama 12 tahun mereka sekolah, tak adakah yang bisa mereka bawah ketika keluar dari rana pendidikan atau nantinya mereka lulus?

            Saya sempat berbincang dengan salah satu alumni siswa dari sekolah tersebut, ia mengatakan bahwa beginilah mereka ketika jam belajar sedang dilangsungkan, sampai sekolah ditutuppun mereka hanya berdiam diri disini. Sangat disayangkan ketika mereka hanya berdiam diri ditempat yang mungkin hanya akan menjadikan mereka orang yang tidak tau apa-apa, orang yang tidak mengerti akan pendidikan yang selama ini mereka tanamkan didalam diri mereka.

Bagaimana dengan orang tua yang melihat anaknya seperti ini, ketika anaknya pergi kesekolah mereka dengan harapan besar, mengharapkan anaknya kelak akan menjadi orang yang sukses, tetapi apa? Harapan mereka tidak sesuai dengan kenyataan. Siapa nantinya yang akan disalahkan? guru, orang tua ataukah pendidikan yang didapat si anak diluar sokalah?

            Semua orang sangat bergantung dengan pendidikan, tanpa adanya pendidikan apa yang nantinya akan terjadi pada generasi-generasi berikutnya yang nantinya akan memimpin bangsa ini. Tapi setelah melihat kejadian ini dan menyaksikannya secara langsung, masih ingatkah mereka betapa pentingnya pendidikan bagi mereka, tanpa mereka sadari pendidikan sangat berhubungan erat dengan manusia, sehingga pendidikan tidak dapat di anggap remeh.

            Dunia semakin modern, pendidikan sekarang tidak selalu diutamakan, hanya orang-orang yang berduit saja yang bisa menguasai dunia, pendidikan disampingkan. Orang bisa sukses dengan begitu cepat hanya dengan uang, pendidikan bisa ditandingi dengan uang. Tak sadarkah mereka bahwa pendidikan tidak bisa di beli dengan uang, tapi apadaya pendidikan dinomor duakan.

DIMANA PERAN ORANG TUA?           

Pergaulan terhadap anak remaja sekarang sudah meraja lelah, orang tua sudah tidak lagi berperan penting dalam kehidupan mereka. Bayangkan saja anak yang masih dalam masa puberitas ini, yang umurnya masih 15 tahun keatas sudah bisa melakukan hal-hal yang yang merugikan diri mereka dan terutama pada pendidikan. Pemakaian obat-obat terlarang dimana-mana, minuman keras, merokok, dll. Pendidikan seperti tak ada harganya lagi.

            Mana bisa bangsa akan berkembang jika penduduknya seperti ini. Kapan Indonesia akan menghasilkan putra-putri yang cerdas-cerdas jika keadaannya seperti ini, siswa yang masih dalam wawasan pendidikan, pada saat jam pelajaran bukannya belajar malah sedang asik-asiknya merokok tanpa ada beban yang ia rasakan. Pendidikan lagi yang perlu di pertanyakan, seperti inikah pendidikan yang mereka dapatkan di dalam lingkungan sekolah?

            Entah pendidikan yang merusak generasi-generasi ini ataukah mereka yang merusak pendidikan? Bagaiman jika dalam sehari ribuan generasi di seluruh Indonesia yang pada saat jam belajar malah sedang asik merokok, orang yang seperti ini masih pantaskah dikatakan sebagai penerus bangsa. Dimana pendidikan yang mereka dapatkan selama ini, mungkin saja mereka tidak menerapkan pendidikan dalam diri mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun