Mohon tunggu...
Riyantika Maharani
Riyantika Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tanjungpura

saya berasal dari universitas Tanjungpura fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusal Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Hobi saya adalah Olahraga dan menjelajahi hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Kebutuhan dan Kepuasan: Dilema Manusia Serakah dalam Kehidupan Sehari-hari di Indonesia

6 Desember 2023   14:33 Diperbarui: 6 Desember 2023   14:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, manusia seringkali terjebak dalam dilema antara kebutuhan dan kepuasan. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal terkadang meluas menjadi serakan yang sulit terpenuhi. Fenomena ini muncul dari budaya konsumtif yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Meskipun kebutuhan dasar bisa tercukupi, manusia seringkali tergoda untuk memperoleh lebih banyak, menggiring mereka pada jalur serakah.

Di tengah kompetisi dan tuntutan zaman modern, keinginan untuk memiliki barang-barang mewah dan gaya hidup yang berlebihan sering mendominasi pikiran manusia. Kesenjangan antara apa yang dianggap kebutuhan dan apa yang sebenarnya diperlukan menciptakan dilema yang mengakibatkan perilaku serakah. Ketidakpuasan terhadap apa yang sudah dimiliki mendorong manusia untuk terus mencari lebih banyak, tanpa memperhitungkan konsekuensi sosial dan lingkungan.

Dampak dari dilema manusia serakah ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kerusakan lingkungan akibat konsumsi berlebihan hingga ketidaksetaraan sosial yang diperburuk oleh perlombaan mencari kekayaan. Perlu adanya refleksi mendalam tentang nilai-nilai yang mendasari tindakan serakah ini dan bagaimana masyarakat Indonesia dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan kepuasan.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam menangani dilema manusia serakah ini. Membangun pemahaman tentang keberlanjutan, mempromosikan kesadaran sosial, dan mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal dapat membantu masyarakat Indonesia menghadapi dilema ini dengan lebih bijaksana. Dengan kesadaran yang tumbuh, diharapkan manusia dapat menemukan harmoni antara kebutuhan dan kepuasan, menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun