Dalam era kontemporer, Indonesia mengalami dinamika sosial yang signifikan, di mana tradisi dan modernitas saling berbaur. Di tengah keberagaman budaya dan kemajuan teknologi, perilaku serakah manusia Indonesia menjadi tantangan serius. Tradisi, yang seharusnya mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, kadang-kadang tergeser oleh dorongan serakah dalam mencari keuntungan pribadi.
Perkembangan ekonomi yang pesat dalam konteks modernitas sering kali menciptakan tekanan untuk mencapai kesuksesan individu, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Fenomena ini dapat dilihat dalam praktik-praktik bisnis yang kurang beretika, seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Implikasinya, kesenjangan sosial semakin melebar, dan lapisan masyarakat tertentu menjadi lebih serakah dalam mengejar kekayaan.
Teknologi, sementara itu, memberikan akses mudah terhadap informasi dan peluang ekonomi baru. Namun, seringkali teknologi juga menjadi alat untuk meningkatkan ketamakan manusia. Pencarian kepuasan instant dan keinginan untuk memiliki yang terbaru seringkali menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan, menciptakan budaya konsumtif yang tidak berkelanjutan.
Dalam mengatasi dinamika serakah ini, perlu adanya pendekatan yang holistik. Menggali kembali nilai-nilai tradisional yang mengajarkan kearifan lokal dan kebersamaan dapat menjadi dasar untuk membangun masyarakat yang lebih seimbang. Pendidikan yang mendorong kesadaran akan dampak serakah, baik terhadap lingkungan maupun sosial, juga memegang peran penting dalam membentuk kesadaran masyarakat.
Sebagai bangsa yang kaya akan warisan budaya, Indonesia memiliki potensi untuk menyelaraskan tradisi dan modernitas dalam harmoni. Melalui kesadaran kolektif akan konsekuensi serakah, diharapkan masyarakat Indonesia dapat bersama-sama menuju pembangunan yang berkelanjutan, mempertahankan nilai-nilai luhur tanah air sambil merangkul inovasi dan perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H