Mohon tunggu...
Riyanti
Riyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi guru adalah pilihan, tetapi menjadi pendidik adalah sebuah kewajiban.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rahwana Menitip Rindu

18 November 2022   15:10 Diperbarui: 19 November 2022   12:41 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai, Rindu....

Dengarkan aku

Aku, Putra terbaik Alengka

Pemilik ajian Pancasona

Bahkan para dewa tak kuasa

Menentukan kapan waktunya berbelasungkawa

atas kematianku, seorang Rahwana

Wahai, Rindu....

Dengarkan kisahku

Aku terjebak pada nafsu, tapi bukan karena semata rupamu

Jika hanya itu, Uma Parwati pun akan pasti kurengkuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun