Mohon tunggu...
Riyan S Putra
Riyan S Putra Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Hanya orang biasa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Budaya Profesional di BUMDES Kragan, Gedangan, Sidoarjo

27 September 2024   15:36 Diperbarui: 27 September 2024   22:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Desa Kragan, sebuah desa di Jawa Timur, saat ini sedang bertransformasi menjadi salah satu desa edu-wisata yang berpotensi besar. Proses ini tidak hanya bergantung pada potensi alam dan budaya lokal, namun juga pada pengelolaan profesional yang dibangun melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Salah satu strategi kunci yang diambil adalah pengelolaan budaya profesional di dalam BUMDES Kragan sebagai upaya penguatan kelembagaan dan penggerak ekonomi desa menuju desa edu-wisata yang berdaya saing.

Pentingnya Pengelolaan Budaya Profesional

BUMDES sebagai lembaga ekonomi desa memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda ekonomi lokal. Namun, untuk mencapai hasil yang maksimal, BUMDES memerlukan budaya profesional yang kuat. Budaya profesional adalah sekumpulan nilai, norma, dan praktik kerja yang mengedepankan tanggung jawab, inovasi, kolaborasi, dan keterbukaan terhadap perkembangan dunia usaha.

Di BUMDES Kragan, pentingnya pengelolaan budaya profesional menjadi perhatian utama sebagai fondasi pengelolaan usaha desa. Dengan mengedepankan prinsip profesionalisme, BUMDES dapat lebih mudah mencapai visi dan misi desa yang berorientasi pada pengembangan potensi lokal, khususnya dalam menjadikan Kragan sebagai desa edu-wisata.

Tantangan dan Strategi Pengembangan

Transformasi BUMDES Kragan menuju desa edu-wisata tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya profesionalisme dalam mengelola usaha desa. Banyak warga desa yang masih menganggap BUMDES sebagai lembaga yang dikelola secara tradisional dan cenderung tidak berorientasi pada hasil dan efisiensi.

Untuk mengatasi hal tersebut, manajemen BUMDES Kragan melakukan beberapa upaya strategis dalam membangun budaya profesional:

  1. Pelatihan dan Pengembangan SDM: BUMDES Kragan secara berkala mengadakan pelatihan yang difokuskan pada pengembangan soft skills seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan komunikasi. Ini bertujuan agar setiap individu yang terlibat memiliki kompetensi dasar dalam mengelola usaha dengan profesional.
  2. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP): BUMDES juga menerapkan SOP di setiap lini usaha yang mereka kelola. Penerapan SOP ini bertujuan untuk menciptakan standar kerja yang jelas, yang memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis dijalankan dengan cara yang efisien dan terukur.
  3. Penekanan pada Transparansi dan Akuntabilitas: Transparansi adalah salah satu nilai inti yang diterapkan dalam BUMDES Kragan. Dengan manajemen yang terbuka dan transparan, masyarakat desa dapat lebih mudah memantau dan menilai kinerja BUMDES. Hal ini juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap BUMDES sebagai penggerak ekonomi desa.

Dampak Positif Menuju Desa Edu-Wisata

Pengelolaan budaya profesional di BUMDES Kragan mulai memberikan hasil yang signifikan, terutama dalam proses transformasi desa menjadi desa edu-wisata. Edu-wisata merupakan konsep yang menggabungkan pendidikan dengan pariwisata, di mana pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman terkait budaya, lingkungan, dan kearifan lokal.

Beberapa hasil nyata dari pengelolaan profesional di BUMDES Kragan antara lain:

  1. Pengembangan Produk Wisata yang Inovatif: BUMDES telah berhasil mengelola potensi alam dan budaya lokal menjadi produk wisata yang menarik. Contohnya adalah paket wisata edukasi lingkungan di mana pengunjung dapat belajar mengenai pengolahan sampah dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
  2. Peningkatan Kualitas Layanan Wisata: Dengan adanya SOP dan pelatihan, kualitas layanan wisata di Kragan meningkat. Pengelola wisata yang dilatih secara profesional mampu memberikan pelayanan yang ramah dan informatif, yang membuat pengalaman wisatawan menjadi lebih menyenangkan dan berkesan.
  3. Peningkatan Keterlibatan Masyarakat: Pengelolaan BUMDES yang profesional juga melibatkan masyarakat desa dalam berbagai aktivitas. Ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap perkembangan desa. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi desa mereka untuk menarik lebih banyak wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun