Tokoh agama kita turunlah ke bawah. Ulamaku juga harus blusukan seperti Jokowi.
Dekati rakyat yang bigung. Mereka dilanda krisis jati diri.
Mereka butuh anda tuan-tuan.
Jangan hanya berceramah dan berdakwah diforum formal.
Berjalanlah  jauh ke daerah-daerah kumuh dan jauh.
Sebelum itu berantaslah kemaksiatan di sekitarmu. Anak SMP berbuat mesum. Di mana anda ?
Syiah dan Sunni berperang bakar-bakaran kemana anda?
Anda sibuk berpolitik dan sibuk mencari harta? Saya tidak tahu itu hanya kabar dari seorang kawan.
Anda sibuk dengan dunia saja? Saya juga tak percaya itu. Semua keburukanmu yang aku sebutkan itu adalah kabar dari seorang kawan.
Tak ada bukti yang aku punya. Jika benar, kembalilah ke fitrah ulama-ulamaku.
Layani kami agar bisa juga ikut serta ke surga bersamamu.
Ajarkanlah ke kami cara hadapi hidup yang semakin sulit. Ajari kami tuanku.
Masak tuan-tuan di sini hanya mampu mengkritik pemerintah tanpa membenahi mental kami.
Mental keislaman kami berkurang tuanku. Kami disibukkan dengan musik dan tontonan tak mendidik.
Sedangkan anda tak memberi solusi apa-apa selain solusi politik.
Maaf hamba terlalu mengkritik.
Hamba hanya kesal.
Harus berapa banyak lagi anak-anak kita yang terjerumus narkoba dan pergaulan bebas?
Harus berapa banyak lagi diantara mereka yang kehilangan masa depan karna penyimpangan-penyimpangan sosial yang tak terkendali?
Harus berapa banyak lagi kejadian-kejadian biadab di negeri yang katanya beradab ini tuanku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H