Mohon tunggu...
KKN MB Posko Pedurungan Kidul
KKN MB Posko Pedurungan Kidul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 41 Kelurahan Pedurungan Kidul

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dalam Rangka Pengembangan Urban Farming Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 41 Mengadakan Pembuatan Pupuk Bokashi

19 Juli 2024   14:45 Diperbarui: 19 Juli 2024   15:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Pembuatan Pupuk Bokashi KKN UIN Posko 41

 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama (MB) Posko 41 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan pembuatan pupuk bokashi dalam rangka pengembangan urban farming. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Pedurungan Kidul, Semarang pada 4 Juli 2024.

Urban farming atau pertanian perkotaan semakin populer di tengah masyarakat perkotaan yang ingin mencoba bercocok tanam di wilayah yang tidak terlalu memakan banyak tempat. Pupuk bokashi adalah jenis  pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti jerami, dedaunan, kotoran hewan, dan bahan organik lainnya.

Proses pembuatannya melibatkan fermentasi dengan bantuan Effective Microorganisms (EM). Proses pembuatan bokashi ini dikenal sebagai fermentasi anaerob, yang berarti berlangsung tanpa kehadiran oksigen.

"Pupuk bokashi memiliki beberapa keunggulan. Pertama, karena berbahan dasar alami, pupuk ini lebih ramah lingkungan dan tidak mencemari tanah atau air seperti halnya pupuk kimia. Kedua, pupuk bokashi dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan cara memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah mikroorganisme tanah yang bermanfaat." Tutur Edi, selaku pegiat lingkungan sekaligus Ketua RW 11 Kelurahan Pedurungan Kidul.

Potret Pembuatan Pupuk Bokashi KKN UIN Posko 41
Potret Pembuatan Pupuk Bokashi KKN UIN Posko 41

Salah satu contoh keberhasilan penggunaan pupuk bokashi dalam urban farming terjadi di Kebun Kota Surabaya. Awalnya, tanah di kebun tersebut kurang subur dan membutuhkan banyak pupuk kimia untuk menjaga produksi, setelah beralih ke bokashi tanah menjadi lebih subur yang berujung pada penurunan biaya operasional karena tidak lagi membutuhkan pupuk kimia yang mahal. Selain itu, tanaman juga lebih sehat dan tahan terhadap serangan hama. 

Divisi Ekonomi Kreatif Posko 41 selaku penyelenggara program kerja ini berharap inisiatif ini dapat terus berkembang dan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kelurahan Pedurungan Kidul serta mengurangi impor produk pertanian. Dengan berkembangnya urban farming, pupuk bokashi diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam tranformasi sistem pertanian perkotaan di Indonesia, juga menjadikan kota-kota lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun