Campina, Es Krim Juara, Tak Hanya Soal Rasa

Pertama kali saya mengenal Es Krim Campina adalah sekitar tahun 1987. Tahun yang sama untuk pertama kalinya es krim Campina dijual di satu toko yang ada di desa tempat saya tinggal, desa yang berada di kawasan timur pulau Jawa. 

Sejak pertama kali ada toko yang menjual, es krim Campina langsung menjadi primadona, menjadi pilihan kuliner bergengsi yang sangat disukai anak-anak, termasuk saya yang saat itu masih kelas 3 Sekolah Dasar. 

Apalagi kalau bukan karena rasa es krim-nya yang memang sangat lezat. Bahkan tidak hanya anak-anak, sensasi unik perpaduan kelembutan, rasa dingin, rasa manis dan segar saat menikmati es krim, membuat es krim juga digemari oleh remaja dan orang dewasa.

Tidak mudah bagi saya untuk bisa mendapatkan es krim Campina kala itu .... 

Saya ingat, pertama kali merasakan lezatnya es krim Campina adalah dengan membeli menggunakan uang hasil angpau hari raya. Membeli dengan uang saku jelas tidak cukup, kecuali saya mengumpulkannya dulu selama beberapa hari. Menunggu hari raya berikutnya, itu akan sangat lama. Minta kepada orang tua, rasanya juga tidak mungkin. Ayah saya yang seorang guru SD, meski statusnya PNS, penghasilannya tidaklah seberapa. Apalagi setelah dikurangi biaya hidup untuk enam orang anggota keluarga dan beban hutang. Hiks ....

Namun saya punya solusinya. Sebagai siswa Sekolah Dasar yang kerap langganan masuk ranking 3 besar, selain mendapat hadiah dari bapak/ibu guru di sekolah, saya juga mendapatkan hadiah dari ayah. Kalau hadiah dari sekolah selalu berupa buku dan alat tulis, ayah memberikan hadiah berbeda yang merupakan hasil kesepakatan antara saya dan ayah. 

Kadang ayah yang menawarkan hadiahnya berupa apa. Tapi saya yang lebih sering memberikan penawaran lebih dulu. Alhasil, jadilah es krim sebagai hadiah yang saya minta jika saya bisa masuk ranking 3 besar di kelas saat itu. Tawaran yang tentu saja disetujui ayah. Berdasarkan kesepakatan, saya punya kebebasan untuk memilih varian es krim Campina yang mana saja yang saya inginkan. Meskipun pada akhirnya pilihan saya tetap es krim cup rasa stroberi, persis seperti es krim yang saya beli pertama kali, hihi.

Sejak itu saya lebih sering menjadikan es krim Campina sebagai hadiah atas keberhasilan saya masuk 3 besar di kelas. Zaman itu, bagi rapornya 3 kali dalam setahun, karena evaluasinya setiap catur wulan (4 bulan). Ditambah momen hari raya dan bonus kalau ulangan saya dapat nilai sempurna (100), saya jadi makin sering menikmati es krim Campina. 

Itu jadi kesempatan buat saya untuk mencoba berbagai varian jenis dan rasa es krim Campina, meski favorit saya tetaplah es krim cup rasa stroberi (susah move on). Selain rasanya yang bikin puas di lidah dan nyes di hati, es krim Campina yang AsliIndonesia ini dibuat dari bahan-bahan berkualitas, sehingga bermanfaat pula untuk tubuh. Tidak salah kalau saya menyukainya dan begitu memperjuangkan untuk bisa mendapatkannya.

Tapi itu kan dulu. Bagaimana dengan sekarang, setelah 30 tahun berlalu? Tentu saja saya tetap menyukai EsKrimCampina. Sekarang, setelah saya menjadi ibu, es krim Campina menjadi daftar wajib yang selalu saya beli setiap kali belanja.

 Untunglah super market langganan saya berbelanja juga menjual es krim Campina. Agar tidak meleleh, es krim menjadi barang terakhir yang saya masukkan ke keranjang belanja sebelum menuju kasir. Pas banget, di super market langganan saya itu terdapat kasir yang bersebelahan dengan box es krim Campina. Karena es krim Campina, dan kasir itu pun jadi kasir favorit saya.