Kamis, 3 Oktober 2024, SMKN 3 Kota Serang menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dikolaborasikan dengan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Kearifan Lokal. Acara ini dimulai pukul 07.00 pagi di lapangan sekolah dan diawali dengan penampilan tim Marawis dari Rohis kelas 10 yang membawakan shalawat indah, menciptakan suasana penuh khidmat.Â
Kepala Sekolah, Ibu Ade, memberikan sambutan singkat terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di mana beliau mengingatkan akan pentingnya meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, beliau mengarahkan perhatian kepada Program P5 yang bertema Kearifan Lokal. Ibu Ade menyampaikan bahwa kearifan lokal adalah aset penting yang harus dipahami dan dijaga oleh siswa, terutama di tengah pengaruh modernisasi. Melalui program ini, peserta didik diharapkan mampu mengenal, melestarikan, dan menerapkan nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian dari identitas mereka.Â
Setelah sambutan, acara berlanjut dengan mahalul qiyam. Seluruh siswa dan guru berdiri bersama melantunkan shalawat untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW, menciptakan suasana yang sangat khusyuk dan menyentuh hati.Â
Ustaz Ade Mahrusi kemudian menyampaikan ceramah yang menyoroti pentingnya menjaga aurat dan melaksanakan salat lima waktu. Ustaz Ade mengingatkan bahwa menjaga aurat bukan hanya soal berpakaian, tetapi juga menjaga sikap, pandangan, dan perilaku. Selain itu, beliau mengingatkan bahwa salat lima waktu adalah kewajiban utama yang harus ditegakkan oleh setiap muslim, khususnya para siswa di usia yang masih muda, sebagai bentuk disiplin spiritual.Â
Setelah penutupan, acara dilanjutkan dengan tradisi panjang mulud, sebuah tradisi kearifan lokal yang menjadi ciri khas dalam perayaan Maulid Nabi. Panjang mulud adalah rangkaian persembahan berupa makanan dan buah-buahan yang disusun di atas wadah besar atau dulang. Setiap kelas di SMKN 3 Kota Serang berpartisipasi dalam tradisi ini, membawa aneka makanan dan hiasan yang ditata rapi sebagai bentuk syukur dan penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.Â
Seluruh siswa berkumpul di sekitar persembahan tersebut, yang dihias dengan sangat menarik dan penuh warna. Setelah prosesi pembacaan doa, makanan yang disusun di atas dulang panjang mulud tersebut dibagikan kepada seluruh siswa, guru, dan tamu yang hadir, sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan. Tradisi ini bukan hanya menambah keakraban, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara warga sekolah.Â
Acara ini ditutup dengan penuh kegembiraan dan kekhusyukan, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta didik, yang tidak hanya memperingati Maulid Nabi, tetapi juga menghayati dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal melalui Program P5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H