Mohon tunggu...
Riyan Hamdani
Riyan Hamdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang/gemar membaca/sangat suka dengan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gencatan Senjata Israel Palestina Belum Menemukan Titik Terang

6 Mei 2024   14:11 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak henti hentinya gencatan senjata antara palestina dan Israel berakhir dua belah pihak saling menyerang dan mempertahankan negara  nya . Namun sebenarnya konflik keduanya sudah terjadi jauh sebelum serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu.

Konflik ini dimulai setelah kesultanan ottoman dikalahkan Inggris dalam perang dunia I, wilayah Palestina diambil alih oleh Inggris. Pada abad ke-dua, 

pada 2 November 1917. Saat itu, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menulis surat untuk tokoh komunitas Yahudi Inggris bernama Lionel Walter Rothschild.Surat berisi 67 kata itu mengikat pemerintah Inggris . 

Deklarasi Balfour mendukung pendirian rumah nasional Yahudi di Palestina. Hal ini mendorong bangsa Yahudi dari berbagai belahan dunia datang ke tanah Palestina. Selama periode ini, imigrasi Yahudi meningkat, dan ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab Palestina tumbuh. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, 

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil alih mandat atas Palestina yang sebelumnya dikuasai oleh Inggris. PBB membagi wilayah tersebut menjadi dua negara, satu untuk orang Arab Palestina dan satu untuk bangsa Yahudi. Pembagian tersebut diadopsi sebagai Resolusi PBB Nomor 181 pada tahun 1947. 

Namun, Arab Palestina menolak pembagian tersebut, memicu Perang Arab-Israel pertama pada tahun 1948 yang dimenangkan oleh Israel, yang mengakibatkan pembentukan negara Israel dan pengungsian rakyat Palestina.

Hingga saat Ini Lebih dari 70 persen bangunan/rumah hancur dan 2,2 juta penghuninya mengungsi. Sementara 5.000-9.000 pejuang Hamas dan 600-an tentara Israel juga diberitakan tewas. Di Tepi Barat, yang jauh dari perang, diberitakan 300-an warga Palestina tewas akibat tindak kekerasan tentara Israel.

Di Amerika Serikat (AS), Aaron Bushnell (25), prajurit Angkatan Udara AS, membakar dirinya di depan Kedubes Israel di Washington pada 25 Februari 2024, hingga akhirnya tewas, sebagai protes atas perang ini. Aksi ini merupakan peristiwa kedua setelah pada 1 Desember 2023 seorang wanita AS membakar diri hingga kritis di depan Konsulat Israel di Atlanta.

Di berbagai bagian dunia, termasuk Indonesia, demonstrasi anti-Israel dan dukungan terhadap Palestina merebak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun