Samudera Pasai. Ia memerintah mulai tahun 1267. Sultan Malikussaleh satu-satunya raja yang bisa membaca Al-quran pada abad 13 dahulu. Maka, beliau mulanya bernama Meurah Silu akhirnya bergelar Malikkussaleh yang artinya Malik yang saleh. Ia adalah keturunan dari Sukee Imeum Peuet. Sukee Imeum Peuet adalah sebutan untuk keturunan empat maharaja/meurah bersaudara yang berasal dari Mon Khmer (Champa) yang merupakan pendiri pertama kerajaan-kerajaan di Aceh pra-Islam, diantaranya Maharaja Syahir Po-He-La yang mendirikan Kerajaan Peureulak di Aceh Timur, Syahir Tanwi yang mendirikan Kerajaan Jeumpa di Bireuen, Syahir Poli (Pau-Ling) yang mendirikan Kerajaan Sama Indra di Pidie dan Syahir Nuwi yang mendirikan Kerajaan Indra Purba di Banda Aceh dan Aceh Besar. Nama Malikussaleh kini diabadikan sebagai Bandar Udara Malikus Saleh dan Universitas Malikussaleh (UNIMAL) di Kota Lhokseumawe.Â
SEJARAH KEPEMIMPINAN:
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Nazimuddin Al Kamil pada abad ke-13. Nazimuddin Al Kamil adalah seorang laksamana laut dari Mesir. Beliau diperintahkan pada tahun 1238 M untuk merebut pelabuhan kambayat di Gujarat yang tujuannya untuk dijadikan tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur. Nazimuddin al-Kamil juga mendirikan satu kerajaan di Pulau Sumatera bagian utara. Tujuan utamanya adalah untuk dapat menguasai hasil perdagangan rempah-rempah dan lada. Beliau mengangkat Meurah Silu sebagai Raja Pasai pertama. Setelah naik tahta Meurah Silu berganti nama dan bergelar Sultan Malik As-Saleh. Masa akhir pemerintahan Sultan Malik As-Saleh sampai beliau wafat pada tahun 696 Hijriah atau 1297 Masehi.
Berdasarkan catatan ekspedisi Marco Polo (1292) dan Ibnu Batutah (abad 13). Pada tahun 1267 telah berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja pertama Samudra Pasai. Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Ibnu Battutah, musafir Islam terkenal asal Maroko, mencatat hal yang sangat berkesan bagi dirinya saat mengunjungi sebuah kerajaan di pesisir pantai timur Sumatera sekitar tahun 1345 Masehi. Setelah berlayar selama 25 hari dari Barhnakar (sekarang masuk wilayah Myanmar
SILSILAH
Samudera Pasai memiliki beberapa Sultan diantaranya adalah :
- Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)
- Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
- Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 1345)
- Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
- Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah (ca. 1346-1383)
- Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah (1383-1405)
- Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah (1405-1412)
- Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah (ca.1402-?)
- Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
- Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah (ca.1455-ca. 1477)
- Sultan Zain Al-'Abidin, memerintah (ca.1477-ca.1500)
- Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah (ca.1501-1513)
- Sultan Zain Al'Abidin, yang memerintah tahun 1513-1524
Perwujudan lima pilar kemalikussalehan
1. Religius Â
Sultan Malik Al-Shaleh adalah sosok yang yang religius, orang yang pernah berjasa dalam penyebaran agama islam di Nusantara bahkan Asia Tenggara dalam berdirinya suatu kerajaan islam. Kata dasar religius berasal dari bahasa latin religare yang berarti menambatkan atau mengikat. Dalam bahasa inggris disebut dengan religi dimaknai dengan agama. Nilai religius adalah nilai yang bersumber dari keyakinan ke Tuhanan yang ada pada diri seseorang.
2. Akademis
Universitas Malikussaleh memiliki komitmen selalu menghasilkan lulusan yang unggul dan menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang bersifat multikultural. Insan unggul berkorelasi dengan spirit akademis yaitu insan yang selalu menciptakan halhal yang baru atau invensi, inovatif dan kreatif.