Mohon tunggu...
Riyana Khairunnisa
Riyana Khairunnisa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

learned a lot.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur-Unsur Dakwah

13 Mei 2024   21:27 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Syamsul Yakin dan Riyana Khairunnisa H (Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Dalam pembahasan panjang mengenai dakwah yang diketahui bahwa dakwah setidaknya mempunyai enam unsur. Keenam unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan.

Unsur pertama adalah da'i. Da'i harus cerdas secara intelektual dan spiritual. Tak hanya bisa bicara, ia juga harus menjadi teladan bagi Mad'u. Da'i berbeda dengan orator dan moderator. Da'i mengemban misi suci untuk mengajak masyarakat berbuat baik dan mencegah diri dari maksiat.

Da'i dituntut untuk tampil profesional. Oleh karena itu seorang da'i harus mampu menentukan pendekatan, strategi dan metode dakwahnya. Seorang da'i juga harus mempunyai ilmu yang luas selain ilmu agama.

Unsur yang kedua adalah mad'u atau objek dakwah. Mad'u disebut juga sebagai mitra dakwah. Maksudnya mitra dakwah bagi khatib. Secara sosial, Mad'ud berasal dari kalangan atas, menengah, dan bawah.

Secara geografis, Mad'u tinggal di perkotaan dengan latar belakang pendidikan, profesi, etnis, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda. Mad'u perkotaan relatif heterogen. Berbeda dengan mad'u pedesaan yang cenderung homogen.

Unsur ketiga adalah materi dakwah atau sering disebut maddah. Materi dakwah biasanya terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Ketiganya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi, yang meliputi tulisan-tulisan para ulama  klasik abad pertengahan, dan modern.

Secara garis besar materi dakwahnya berkaitan dengan kalam, fiqh, filsafat, logika, dan tasawuf. Dalam arti yang lebih luas berkaitan dengan pendidikan, bisnis, seni, budaya, dan politik. Lebih luas lagi, ini tentang gender, toleransi dan multikulturalisme.

Unsur keempat adalah media dakwah. Media  berkembang seiring berjalannya waktu. Dulu ada media dakwah tradisional, kemudian muncul media lama, dan kini bermunculan media baru.

Jangkauan media dakwah semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Saat ini, berkat media sosial, jutaan khalayak media dapat mengakses informasi dakwah dalam hitungan menit. Oleh karena itu, dakwah melalui media sosial dapat mempengaruhi mad'u.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun