Mohon tunggu...
petrus supriyana
petrus supriyana Mohon Tunggu... -

Saya seorang penulis dari Yogya. Hobyku menulis puisi dan pernah menjuarai baca puisi di UNJ Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menang dan Kalah

15 Juli 2014   19:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perjumpaan pasti ada perpisahan, bertanding pasti ada yang menang ada yang kalah.......paling-paling seri. namun di dalam pesta demokrasi Indonesia tahun 2014 pada bulan Juli. Sungguh sangat tragis dan sangat mengesankan. Gimana tidak? Mengesankan pada saat momen-momen kampanye......momen-momen saat memasang atribut kampanye. Heboh dan mengesankan. Namun ada kalanya saat-saat menegangkankan...yaitu pada saat pemilihan alias pencoblosan gambar capres-cawapres.  Ada yang ragu untuk memilih no 1ada yang ragu  memilih no 2, dan ada yang tidak ragu-ragu dalam memilih no.nya. Keraguan bisa terjadi karena ada gak ya yang mau kasih uang demi pilihan no. kartu pemilih....... ya...tapi ternyata kok tidak ada yang memberikan harapan uang, ya sudah aku akan coblos no. 2. ha....no.2 mendapat suara. Itu suara sah atau tidak yaaaaa? Tolong dipikirkan....... Dalam pencoblosan para capres-cawapres sangat, banyak orang yang berpikiran dan merenungkan tentang masa depan Indonesia. Baguslah kalau demikian................ walau tidak langsung berpengaruh, tapi paling tidak sudah ambil bagian dalam memikirkan masa depan Indeonseia. Ada kalanya di luar sana bercanda tentang pemenang pemilu, ada kalanya bercanda tentang kalah pemilu. Itu dalam pesta demokrasi sudah sangat umum. Tapi akan khusus kalau yang menang pemilu itu jika yang memilih benar-benar rakyat dan asli lhooooo..... dan kalah benar-benar tidak dipilih oleh rakyat....jangan sampai yang tidak berhak memilih ikut ambil dalam membolong  kartu suara. Yang menang jangan sombong, dan yang kalah harus menerima legowo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun