Mohon tunggu...
ahmad qawiarrayyan
ahmad qawiarrayyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya sekolah di universitas wiraraja kabupaten sumenep madura, dari pulau kangean kec.arjasa

hari ini lebih baik dari pada hari kemarin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fungsi Otak dalam Organ Tubuh Manusia

7 Januari 2022   15:22 Diperbarui: 7 Januari 2022   15:27 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut (Yunus S.B) dalam bukunya, minsdsed revolution, menjelaskan bahwa otak merupakan salah satu organ penting yang berfungsi mengatur semua fungsi tubuh termasuk mengendalikan prilaku yang paling primitof seperti makan, tidur, ngatur pernapasan dan jenut jantung mengatur suhu tubuh, mengatur pencernaan, sampai mengatur aktifitas paling canggih yaitu berfikir dan menciptakan ide-ide.

Sayangnya, sekarang ini kita sering melihat banyak sekali orang sangat terkagum-kagum dengan kecanggihan tehnologi, yang menurut mereka bisa melakukan segala hal. Ada kompoter, tablet PC. dawai, ponsel, dan peralatan super canggih lainnya  yg dapat menyimpan banyak sekali informasi. Barang-barang canggih tersebut semakin membuat  manusia kagum karena dapat membuat  hampir semua pekerjaan  manusia dengan sempurna lebir dari itu, kekaguman kita terhadap kecanggihan  tehnologi makin menjadi-jadi saat menyaksikan robot yg dapat melakukan segala sesuatu sesuai perintah si pembuatnya.

Apakahkekaguman kita berhenti sampai disitu, tentu saja tidak. setelah kita menyaksikan kehebatan dan kecanggihan robot dan kompoter misalnya, frekuensi lami fitra jiwa kita pati akan segerah pasti akan segerah  mendoron kita untuk mengagumi penciptnya. Kita menganggap bahwa orang yg dapat membuat robot atu kompoter itu adalah orang yang benar-benar berpengatahuan canggih dan berliar. Apakah mengagumi orang  yang dapat membuat robot atau kompoter itusalah , tentu saja tidak.  Hanya saja, kekaguman yg berlebihan kepada seseorang yang di anggagap pandai tak jarang membuat kita merasa mender dan bodoh, merasa tidak memiliki kemampuan dan pontensi untuk berprestasi. Inilah yang sering kali membuat banyak orang berhenti mengejar cita-cita, berhenti berharap, dan akhirnya mendek di tengah jalan. Membuat  kita  menyadari bahwa sebenarnya allah telah membekali potensi yg sama pada masing-masing diri kita, Yaito otak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun