Mohon tunggu...
R Loebis
R Loebis Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://bit.ly/usaha-lindungalamr

™Rubrik Kalimat Waras. •Budaya Membaca, •Belajar Menulis, •Komentar Asyik, •Share Dong. Jazakumullahu khair.

Selanjutnya

Tutup

Money

Memahami Transaksi Average Harga Saham di Bursa Efek

7 Februari 2022   16:53 Diperbarui: 8 Februari 2022   00:26 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Transaksi 1-5 avg down seperti saham ZYXW

Memahami Average Down Harga Saham di Bursa Efek yang Dapat Digunakan pada Kondisi Uptrend/Downtrend

Look, 1 Lot = 100 Lembar saham.

Avg down, apa maksudnya? Avg down adalah singkatan dari average down saham yang merupakan salah satu strategi investasi saham. Average down adalah keputusan membeli di saham yang sama setelah dimiliki sebelumnya lalu membeli lagi ketika harganya turun.

Rekomendasi sang investor saham; avg down dong! Terhadap rekannya yang juga trader saham ketika membahas harga saham ticker ZYXW dikondisi harga turun. Ketentuannya bagaimana? Agar mudah dipahami, berikut runutan penjelasan ilustrasi.

  1. Order pertama. Trader saham membeli saham ZYXW diharga Rp480 per lembar dengan jumlah 400 lots dengan total modal = Rp19.200.000,
  2. Order kedua. Waktu kemudian berlalu, harga saham tersebut turun Rp394 per lembar. Di harga Rp394, trader itu masih membeli dengan jumlah 350 lots = Rp13.790.000,
  3. Order ketiga. Kemudian, harga saham itu turun lagi ke harga Rp382, dan trader itu tiada henti membeli lagi saham serupa dan menambah jumlah kepemilikan 250 lots = Rp9.550.000,
  4. Order keempat. Perkembangan siklusnya, harga saham itu terus turun ke harga Rp370. Investor itu kemudian membeli lagi saham tersebut dengan jumlah 900 lots = Rp33.300.000.
  5. Order kelima. Dilakukan exit point dengan aksi menjual keseluruhan saham ZYXW yang dimiliki 1.800 lots pada harga Rp422 hasil totalnya adalah Rp75.960.000 - Rp75.840.000 = Rp120.000 (dengan kata lain secara de facto telah memperoleh capital gain atau cuan Rp120.000) dari aksi penjualan tersebut.

Si trader aktiv membeli saham tersebut kendati harganya masih turun dengan total dana dikeluarkan sebesar Rp72.880.000 sebanyak 1.800 lots atau 180.000 lembar saham, namun berkeyakinan dalam analisisnya bahwa harga saham menurun tadi hanya bersifat sementara saja.

Setelah beberapa kali melakukan pembelian saat turun saham ZYXW, sudah terjadi perubahan harga saham per lembar dan tidak lagi seperti diharga saat beli Rp480, Rp394, Rp382 dan Rp370. Harga rata-rata pembelian saham sebelumnya telah berubah di Rp421,33. Yang artinya 1.800 lots dimiliki atas kecukupan modal Rp75.840.000 ada dilevel harga Rp421,33.

Kenapa begitu? Sebab trader tersebut membeli saham yang sama beberapa kali saat di kondisi turun. Dengan demikian, sesuai perhitungan yang dibuat secara matematis, rata-rata harga pembelian saham telah terjadi penyesuaian dan angkanya adalah total amount / total kuantiti (75.840.000 : 180.000 = Rp421,33).

Apa poinnya bagi trader? Kondisi demikian membuat harga saham ZYXW supaya lebih sesuai diharga kalkulasi target. Dengan demikian, untuk terhindar buntung dan peroleh untung, jika trader ingin exit poin tidak perlu menunggu hingga harga saham melewati Rp480 melainkan Rp421,33 yang artinya, apabila menjual diatas harga dari Rp421,33 katakanlah jual di Rp422 maka secara de facto sudah capital gain/cuan. Perlu diingat ada fee transaksi ketika beli/jual saham.

Apakah setiap penurunan harga dari saham yang dimiliki perlu disertai keputusan avg down? Jawabnya yah tidak mesti. Avg down adalah keputusan yang dibuat saat si trader benar-benar berkeyakinan atas prospek suatu saham tersebut, serta masih memiliki kecukupan modal dana untuk menambah jumlah kepemilikan lembar saham.

Pada praktiknya, langkah average down umumnya oleh investor yang hendak investasi longterm. Saat harga saham yang dimiliki mengalami penurunan, si investor tidak ragu untuk aksi average down karena fluktuasi harga saham hanyalah aktivitas pasar saja. Yakin bagus dalam hal analisis fundamental, koreksi dan konsolidasi pasar saham dianggap biasa terjadi dan bisa saja hanya berlangsung sementara.

Bagi investor yang hendak menerapkan strategi avg down ini setidaknya ada tiga hal yang jadi perhatian: (1) Analisis fundamental saham. (2) Harus mengerti analisis teknikal perdagangan saham, minimal mengetahui titik support dan resistance harga saham. (3) Kecukupan modal untuk antisipasi kondisi turun harga.

Misalkan, ada investor punya kecukupan modal investasi saham senilai Rp80.000.000. Sebelum membeli saham, lebih dulu investor itu melakukan analisis fundamental. Setelah analisis selesai dilakukan dan menyimpulkan bahwa saham menarik untuk dikoleksi, investor itu membagi pembelian sahamnya dengan cara step by step.

Dalam laporan, tahap pertama sebesar Rp19.200.000 ketika harga saham tersebut di Rp480, tahap kedua sebesar Rp13.790.000 bila harganya turun di Rp394 dan sisanya (Rp42.850.000) di tahap ketiga dan keempat jika nanti harga sahamnya turun lagi pada level Rp382 dan Rp370. Saham yang harganya turun tadi tetap dibeli karena investor itu punya dasar hasil analisis yang dibuat sebelum berinvestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun