Mohon tunggu...
Slamet Riyadi
Slamet Riyadi Mohon Tunggu... -

JKW-JK, 2 orang baik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blusukan Jokowi Mengamankan Lumbung Suara NU

4 Mei 2014   15:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:53 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbagai manuver telah dilakukan Prabowo untuk menggembosi suara Jokowi. Salah satunya adalah dengan mengunjungi ketua umum PBNU Said Aqil Siradj  (16/4) yang tak lama kemudian muncul penyataan dari Said Aqil yang mengatakan "masa presiden klemar-klemer?" (24/4).

Tiada asap tiada api. Pernyataan yang maknanya "bercabang" tersebut mengarah kepada Jokowi mengutip istilah yang sering dipakai Ruhut Sitompul. Tudingan dialamatkan kepada Prabowo sebagai penggagas pernyataan Said Aqil tersebut.

Prabowo memang dikenal lihai mengumpan tendangan bercabang makna yang kemudian digoreng pengikutnya menjadi senjata ampuh guna menohok lawannya. Keahlian Prabowo yang terkesan "santun" tersebut menular kepada Fadli Zon yang gemar membuat puisi yang bercabang maknanya.

Siasat yang dimainkan Prabowo sebagai upaya untuk menghalangi PKB bergabung dengan PDIPi yang tengah memasuki tahap akhir. Langkah Prabowo dinilai cerdik dengan mengunjungi Said Aqil, namun juga licik karena memanfaatkan situasi kejiwaan Said Aqil yang lagi sakit.

Jokowi menyadari manuver yang dilakukan Prabowo berpotensi menggagalkan kerjasamanya dengan PKB. Seakan tidak mau  mengulang kesalahannya pada pileg yang membiarkan umpan lambung Prabowo menjadi bola liar dan memporak-perandakan basis pertahanannya, Jokowi (3/5) segera mengamankan posisi suaranya di kantong-kantong ulama NU.

Kunjungan Jokowi kepada Khofifah Indar Parawansa, Ketua Muslimat NU dan menjadikannya sebagai juru bicara menunjukkan kepiawaiannya dalam melancarkan strategi marketingnya. Segmen pemilih wanita yang jumlahnya banyak seolah-olah luput dari perhatian capres-capres lainnya. Peluang ini yang dimanfaatkan Jokowi dengan menunjuk Khofifah yang dari kaumnya. Penyebaran informasi yang dilakukan Khofifah akan jauh lebih efektif membentuk opini Muslimat NU daripada arus informasi yang tersebar di media massa.

Strategi lainnya dilancarkan Jokowi dengan mengadakan kunjungan kepada pemimpin pondok pesantren Tarbiyatunnasyiin, Jombang sekaligus guru ketua Umum DPP PKB, Muhaimain Iskandar yaitu Kiai Haji Abdul Aziz Mansyur. Kunjungan selanjutnya dilakukan kepada pemimpin pondok pesantren Tebuireng, K.H. Salahuddin Wahid yang sekaligus berziarah ke makam Abdurrahman Wahid. Dari kedua tokoh NU berpengaruh tersebut, Jokowi mendapatkan dukungan untuk maju sebagai capres pada pilpres mendatang.

Namun hal yang lebih menarik perhatian adalah langkah cantik yang dilakukan Jokowi sebagai jembatan komunikasi antara PKB dengan warga NU. Bagi Jokowi sekedar mencari dukungan partai adalah perkara kecil dibandingkan mencuri hati warga NU. Kecintaan Jokowi kepada warga NU ditunjukkan dengan mendengarkan secara tulus aspirasi yang disampaikan oleh tokoh-tokoh tersebut. Jokowi juga berjanji untuk mengakomodasi aspirasi tersebut ke dalam visi misi yang akan diperjuangkannya.

Kepribadian Jokowi yang sederhana, apa adanya, jauh dari ambisi, tegas namun berwibawa mendapatkan simpati dari warga NU dan dengan sendirinya menepis serangan yang dilancarkan Said Aqil. Konspirasi Said Aqil dan Prabowo untuk menjatuhkan citra Jokowi menjadi tumpul sebelum membuahkan hasil. Sebaliknya, langkah Jokowi untuk menjalin kerjasama dengan PKB sekaligus merebut hati warga NU semakin menuju ke titik terang.

Dengan modal blusukannya, Jokowi telah menunjukkan kepiawaiannya dalam mengamankan lumbung suara NU. Sekali lagi, Jokowi telah membuat Prabowo gigit jari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun