Mohon tunggu...
Riyadi Ariyanto
Riyadi Ariyanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

semua akan berlangsung dan berakhir begitu saja, apakah keberhasilan atau kegagalan sekalipun. Terlalu jauh dari apa yang disebut bahagia tanpa kita benar-benar bisa berterima kasih pada setiap detik yang kita punya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prosesnya

6 Februari 2011   07:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12969758992105384265

Kedua matanya bengkak. Dia menangis di becak dalam perjalanan pulang ke rumah dari sekolah. Setelah mengucapkan salam dan menjulurkan tangan ke ibu di teras rumah,  dia  masuk kamar dan melempar tasnya tinggi-tinggi hingga ke atas lemari.  Tidak keluar dari kamar untuk beberapa saat, kemudian ibu bertanya, "ada apa, nak?” Tetapi tidak ada jawaban. Ada masalah di sekolah. Demikian di fikiran ibu setelah mencoba beberapa pertanyaan tapi tetap tak ada jawaban. Kemudian, ibu dengan tidak sengaja melihat tali tas bergelantung, menyembul dari atas lemari. Ibu memeriksa pekerjaan sekolahnya. Dan ibu melihat gambar lucu tapi tidak tampak senyum sedikitpun di wajahnya. ibu menemukan ini di buku matematika anaknya:Ibu keluar kamar, anaknya mengikuti.  “Ibu jangan menelepon pak guru,  jangan bu, jangan.... Ibu marahin aku saja... marahin aku saja bu, tapi jangan menelepon pak guru. jangan bu jangan bu...”.Ibu mengambil buku catatan, buku bersampul tebal berwarna merah yang penuh dengan catatan belanjaan. Saya mengintip coretannya: Pada saat kita mengajarkan satu kemampuan atau kompetensi kepada siswa, seringkali rencana pembelajaran kita hanya fokus kepada ‘hasil’ atau tujuan, seringkali mengabaikan proses yang berhasil dicapai oleh siswa. Pada soal itu, tentu tidak bisa membenarkan hasil penjumlahan itu. Ada satu kesalahan. Tetapi ada dua kebenaran yang tidak dihargai sama sekali.  4+9=13. Benar. 7+2=9. Benar. Semoga menginspirasi. Jember, 5 Februari 2011 Sepulang ta'siah dari rumah Pak Usman, Sukorejo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun