Bakrie,… Bakrie… ada dua Bakrie di ini negeri
Berikut paparan duduk perkaranya :
Bakrie,… Bakrie… ada dua Bakrie di ini negeri
Senandung Om Iwan perihal Bakrie menuai simpati
Tas hitam dari kulit buaya, sepeda butut siap setiap pagi
Nikmati kopi sebelum melaju hari, beri pelajaran ilmu pasti
Pegawai negeri sekian puluh tahun mengabdi
Hidup dari sisa gaji yang dikebiri
Oleh rakusnya meja birokrasi ini negeri
Hingga mencumbu maut oleh duta ajal yang hampiri
Tak sempat nikmati sertifikasi dan karya mandiri
Tak sempat nikmati curahan investasi numerasi gaji
Hormat kami sampaikan, pada moral diri sedemikian
Bakrie,… Bakrie… ada dua Bakrie di ini negeri
Terusut, bahwa dia bapak anak laki Bakrie
Salah seorang konglomerat di ini negeri
Kerap berteduh di bawah rimbun beringin dari teriknya hari
Gemar pula ia sulap pajak jadi upeti, hal demikian tak jadi soal lagi
Sebab, konco-konco tiran butuh kesempatan lebih buat suap dan korupsi
Tercatat cerita lain lagi : Lapindo Brantas ia kemudi sendiri
Di bagian timur pulau jawa ini negeri
Baru saja terbeli, lumpur panas menyembur dari perut bumi
Genangi desa-desa pusat rakyat berproduksi
Tak kunjung tearcatat pidana-perdata oleh pak polisi
Demikian juga oleh pengadilan negeri
Oleh dateline Presiden pun,… ia tak peduli
Atas derita pemukiman rakyat yang tak lagi berpenghuni
Do’a kami panjatkan,… agar hal demikian tak ber-ulang dimasa depan
Sidoarjo, Desember 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H