Mohon tunggu...
Adiyadh Riyadh ML
Adiyadh Riyadh ML Mohon Tunggu... profesional -

ART IS AN ACTIVISM

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bakrie

5 Januari 2015   22:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bakrie,… Bakrie… ada dua Bakrie di ini negeri

Berikut paparan duduk perkaranya :

Bakrie,… Bakrie… ada dua Bakrie di ini negeri

Senandung Om Iwan perihal Bakrie menuai simpati

Tas hitam dari kulit buaya, sepeda butut siap setiap pagi

Nikmati kopi sebelum melaju hari, beri pelajaran ilmu pasti

Pegawai negeri sekian puluh tahun mengabdi

Hidup dari sisa gaji yang dikebiri

Oleh rakusnya meja birokrasi ini negeri

Hingga mencumbu maut oleh duta ajal yang hampiri

Tak sempat nikmati sertifikasi dan karya mandiri

Tak sempat nikmati curahan investasi numerasi gaji

Hormat kami sampaikan, pada moral diri sedemikian

Bakrie,… Bakrie… ada dua Bakrie di ini negeri

Terusut, bahwa dia bapak anak laki Bakrie

Salah seorang konglomerat di ini negeri

Kerap berteduh di bawah rimbun beringin dari teriknya hari

Gemar pula ia sulap pajak jadi upeti, hal demikian tak jadi soal lagi

Sebab, konco-konco tiran butuh kesempatan lebih buat suap dan korupsi

Tercatat cerita lain lagi : Lapindo Brantas ia kemudi sendiri

Di bagian timur pulau jawa ini negeri

Baru saja terbeli, lumpur panas menyembur dari perut bumi

Genangi desa-desa pusat rakyat berproduksi

Tak kunjung tearcatat pidana-perdata oleh pak polisi

Demikian juga oleh pengadilan negeri

Oleh dateline Presiden pun,… ia tak peduli

Atas derita pemukiman rakyat yang tak lagi berpenghuni

Do’a kami panjatkan,… agar hal demikian tak ber-ulang dimasa depan

Sidoarjo, Desember 2008

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun