Mohon tunggu...
Riyadh Darius
Riyadh Darius Mohon Tunggu... karyawan swasta -

belajar menguntai kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saudaraku, bacalah dengan hatimu

28 Desember 2012   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:53 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya tak pernah kita menanti, hari ini sudah akan pergi lagi, oh cepatnya masa. Rasanya tak pernah kita menanti, tahun 2012 akan berganti, terasa waktunya hanya sesaat, ia begitu singkat.

Seperti biasa akhir tahun akan penuh dengan agenda dari penantian waktu 00.00, saling mengucapkan selamat, penuh dengan hura-hura, terompet, kembang api, dan sebagainya.

Saudaraku seiman, sekarang salahkah mengucapkan selamat Tahun Baru? Mengapa harus pakai selamat segala, kan tidak ada tuntunannya? pasti akan beragam alasan yang akan muncul, tapi begitulah Manusia telah menjadi sifatnya.

Tidak ada tuntunannya dalam mengucapkan selamat tahun baru, apakah jadi "salah"? apakah akan jadi dosa?  Yah, gimana ya,  diri ini sebenarnya juga tidak tahu dan tak berwenang untuk menetapkan salah apa tidak. Yang aku tahu sesuatu dikatakan menjadi "salah" apabila pelaksanaanya melanggar aturan Allah SWT.

Orang yang diberi kesempatan hidup lama jelaslah "selamat", karena ia diberi tambahan waktu untuk bertaubat dan beramal baik. Berumur panjang, berkesempatan menambah amal dan mermuhasabah serta menyempatkan untuk memohon maaf kepada sesama adalah sebuah keberuntungan yang layak diberi ucapan Selamat.

Manusia yang beruntung kata Allah SWT adalah manusia yang tidak salah dan yang tidak rugi. Siapa yang tidak salah dan rugi itu ? yaitu orang yang beriman, orang yang berbuat baik,orang yang selalu nasehat menasehati dalam ketaatan dan kesabaran (QS Al Ashr:3)

Kalau memperingati sesuatu diisi dengan amal sholeh kan tidak apa-apa, insyaAllah masuk kedalam golongan orang yang beruntung. Lalu Amal sholeh itu apa?, amal yang tidak salah itu misalnya apa? Tidak melanggar waktu sholat, tidak mubazir atau sia-sia, tidak ada unsur maksiat, dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Nah amal yang ada unsur maksiat itu seperti apa? musik pengumbar nafsu, campur baur laki perempuan, minuman keras, bersenda gurau sampai lalai mengingat Allah SWT dan lain sebagainya.

Kalau tahun islam bolehlah diperingati, tapi kalau tahun masehi kok diperingati pula? wajarlah, dirimu khan muslim, di tahun Islamlah kita bermuhasabah karena ada nilai-nilai hijrah disana, banyak hikmah dalam sejarah Rasulullah dan Sahabat. Cukuplah tahun Masehi sebagai pelengkap dalam kehidupan dunia.  Tapi salahkah kita mengucapkan selamat tahun baru masehi? Bukan kapasitasku untuk menetapkan salah atau tidak, tapi perbuatan itu tergantung niat dan pelaksanaanya tidak ada hukum Allah SWT yang dilanggar, jika dilanggar yah jadi salah. Kalau ucapan tersebut diniatkan karena nikmat waktu yang Allah SWT berikan dan disetai doa keselamatan kan tidak apa apa.

Menghamburkan uang untuk kembang api dan mercon apakah itu salah? Kalau ini bagaimana ya? terpulang kekita ajalah untuk yang ini...kitakan diberi akal. Tapi yang aku tahu manusia yang pemboros  menghamburkan uang adalah saudaranya syaitan

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (QS Al Isra:27)

Dan selain itu yang aku tahu muslim diwajibkan tidak mengganggu tetangganya, nah aku takut kebisingan itu meresahkan mereka.

Rasulullah pernah bersabda “Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman”, para sahabat heran dan bertanya “Siapakah yang kau maksud wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab : Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR Al-Bukhari no.6016)

Menunggu waktu nol nol dalam pergantian tahun apakah itu salah? Kalau ini bagaimana ya? kembali terpulang kekita ajalah untuk yang ini...kitakan diberi akal. Tapi jujur saja..yang menunggu yang tak perlu itu...untuk apa?  Yang kutahu kita diminta bertanggung jawab disetiap nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, Termasuk waktu. Kalau rasanya bisa mempertanggung jawabkan disisi Allah SWT bahwa menunggu nol nol lebih baik dari yang lain atau dari tidur misalnya, ya tidak apa apa. Allah SWT telah mengatakan kami jadikan siang untuk hidupmu dan malam untuk istirahatmu.

Kalau memang faedahnya ada dan tidak langgar aturan Allah SWT mudah mudahan tidak apa apa. Hah!! Mudah mudahan? Makanya orang-orang yang merindukan syurga menghindari yang abu abu, syubhat (yang mudah2an ini). Resiko dikucilkan teman dianggap "kurang modern", mereka tidak takut, yang mereka takuntukan Resiko akhirat.

Jadi bagaimana dengan kita......Mau resiko dunia atau akhirat...?

Untuk itu..Jagalah hubungan sesama manusia,bertoleransilah sesama manusia,tapi jangan gadaikan aqidah kita. Selamat atas waktu yg dberikanNya Maafkan aku jk menyinggung perasaan. smoga amal kita baik disetiap saat. Lakukan kebaikan apa saja yg dapat kita perbuat. Karena hanya orang yg cekat dalam amalnya, yg dapat selamat dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun