Mohon tunggu...
Riyadhatul Khalbi
Riyadhatul Khalbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

19 tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Atap Gonjong Rumah Gadang

21 Juni 2021   21:06 Diperbarui: 21 Juni 2021   21:20 2888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dan adat tradisional. Berbagai tradisi adat hingga rumah adat kian tersebar dari Sabang hingga ke Merauke di Indonesia. Di setiap daerah memiliki rumah adatnya sendiri dan tiap rumah adat tersebut mempunyai ciri khasnya masing-masing. Salah satu dari rumah adat tersebut adalah Rumah Gadang yang terdapat di daerah Sumatera Barat.

Rumah Gadang merupakan rumah adat dari suku Minangkabau. Rumah Gadang memiliki artian rumah yang besar. Rumah ini memiliki ciri khas berupa atapnya yang lancip, atap Rumah Gadang ini menyerupai tanduk kerbau. Ruangan di Rumah Gadang terbilang cukup banyak dikarenakan ruangan di Rumah Gadang selalu berjumlah ganjil dari 3 ruangan hingga 11 ruangan.

Ruangan-ruangan di Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali untuk kamar tidur. Setiap ruangan-ruangan (kamar) tersebut di isi oleh perempuan dari kaum tesebut. Rumah Gadang dimiliki dan hanya bisa diwarisi kepada perempuan di kaum tersebut, hal ini dikarenakan Minangkabau merupakan suku matrilineal (suku yang garis keturunannya berdasarkan ibu).

Rumah Gadang juga sering disebut sebagai Rumah Bagonjong dikarenakan bentuk atapnya yang melengkung dan memiliki gonjong. Atap Rumah Gadang yang menyerupai atap kerbau ini cukup kerap dihubungkan dengan Tambo Alam Minangkabau dimana Tambo tersebut menceritakan tentang kemanangan suku Minangkabau dalam adu kerbau. Adu kerbau tersebut diadakan sebagai sebuah bentuk kecerdikan masyarakat Minangkabau dalam menghindari perperangan atau bentrok secara fisik.

Atap Rumah Gadang ini memiliki makna sebagai sebuah simbol bentuk penghormatan terhadap kerbau yang telah membantu masyarakat Minangkabau dalam memenangkan pertandingan adu kerbau. Selain itu Atap Gonjong yang berbentuk seperti tanduk kerbau ini juga memiliki makna sebagai bentuk kemakmuran dikarenakan kerbau pada saat itu sering digunakan masyarakat Minangkabau dalam membajak sawahnya untuk membantu kelangsungan hidup mereka. Sampai saat ini Atap Gonjong tersebut masih dapat kita temukan di daerah Sumatera Barat dan sebaiknya hal tersebut terus dilanjutkan guna menjaga tradisi dan ciri khas bagi masyarakat Minangkabau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun