Ih jorok ah ngomongin seks. Lho siapa yang bilang seks itu suatu perkataan yang tidak boleh dibicarakan. Justru penting untuk pembentukan karakter kita sedini mungkin. Memang tidak dosa membicarakan seks? Siapa yang bilang dosa.
Asal kita tahu di mana dan bagaimana serta kapan, dengan siapa pula kita berbicara seks. Seks bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan. Bukan hal yang vulgar tapi untuk sebuah ilmu pengetahuan dan adab atau pergaulan. Ah masa? Yang bener nih. Bila begitu ayo kita berbicara seks bila itu perlu, tentu untuk sebuah pendidikan.
Sebenarnya siapa sih pencetus pendidikan seks sejak dini? Hasil survey di sosial media saya, ada yang bilang terasa aneh karena menurutnya hal itu sejak dulu sudah diajarkan oleh para orang tua.
Ya, sejak dulu sudah ada. Berhubung banyaknya penyimpangan seksualitas, ada yang melakukannya dari pasangan kumpul kebo, ada yang masih belum cukup umur, ada yang dengan kekerasan atau pemerkosaan bahkan ada yang nekad melakukan sesama jenis (ini termasuk penyimpangan seks).
Apakah mungkin pendidikan seks tidak diajarkan di lingkungan paling kecil yakni keluarga? Tentu dengan bahasa versi usia si pendengar (anak). Juga untuk para orang tua yang menikah karena hasil hubungan di luar pernikahan dan agar tidak kembali terulang cerita kepada generasi keturunannya. Sangat diperlukan sekali pendidikan seks sedini mungkin.
Bilamana ada yang tidak ingin memberitahukan pentingnya pendidikan seks pada anak? Bisa jadi bila memang itu sudah keyakinanannya. Dan menyakini si anak tidak akan berbuat neko-neko dengan masalah seksualitas.
Akan tetapi banyak kejanggalan terjadi apabila tidak adanya pembelajaran mengenai seks. Bukankah bisa belajar sendiri dan akan mengetahui sendiri karena pendidikan seks termasuk ilmu laduni. Biarakanlah seks diketahui sendiri saat usia manusia sudah cukup untuk mengetahuinya.
Jangan salahkah si anak apabila terjerumus kepada penyalahgunaan seksualitas karena salah pergaulan dan lingkungan. Selain keluarga, lingkungan terdekat bisa jadi penyebab utama seks yang menyimpang karena informasi atau wawasannya yang diterimanya tidaklah benar.
Banyak alasan mengapa pendidikan seks penting sejak usia dini itu karena kita ingin memberikan pelajaran tentang seks itu. Agar si anak bisa melindungi diri sendiri sejak dini.
Setidaknya anak yang sudah bisa menjaga dirinya sendiri tentang penerimaan pendidikan pengetahun tentang seks tentunya disesuaikan dengan umur anak dan dengan bahasa yang bisa dipahami sesuai usianya.
Pembekalan ilmu tentang seks terhadap anak kecil dimulai pengenalan bagian tubuh dan peran sesuai gender atau jenis kelamin serta memahami kesehatan reproduksi. Misalnya ketika orang tua memberikan arahan ke putra putrinya agar bisa menjaga alat reproduksiya, tentu ada pertanyaan kelanjutan dari si anak seperti 'kenapa perlu di jaga' dan pertanyaan lain-lain.