Balita belajar tentang ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan cara berkomunikasi yang efektif melalui interaksi ini. Mereka juga belajar konsep seperti berbagi, empati, dan menyelesaikan konflik. Namun, peluang mereka untuk meningkatkan keterampilan sosial ini berkurang jika sebagian besar waktu mereka dihabiskan di depan layar.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami dan mewaspadai bagaimana screentime memengaruhi balita. Dengan cara ini, orangtua dapat membantu anak-anak mereka menghabiskan waktu dengan cara yang seimbang.Â
Pilih konten yang sesuai dan berkualitas tinggi. Hindari konten yang mengandung adegan kekerasan, bahasa kasar, atau elemen negatif lainnya. Sebaliknya, pilihlah konten yang edukatif, interaktif, dan membantu perkembangan kognitif dan kreativitas anak.Â
Duduklah bersama anak-anak saat menonton dan berikan penjelasan atau diskusi singkat tentang apa yang mereka tonton. Ini dapat meningkatkan interaksi dan membantu anak lebih memahami konten. Untuk membantu anak menjadi lebih teratur, jadwalkan waktu yang tetap untuk menonton TV.Â
Misalnya, atur waktu hanya di siang hari atau setelah makan siang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan screentime anak-anak usia dua hingga empat tahun tidak  lebih dari satu jam setiap hari. Lebih disarankan lagi agar anak-anak di bawah dua tahun tidak memiliki layar sama sekali.Â
Orangtua harus dapat memastikan bahwa screentime yang diberikan kepada balita bermanfaat dan tidak mengganggu perkembangan mereka secara keseluruhan. Ingatlah bahwa keseimbangan dan bimbingan orangtua sangat penting dalam mengoptimalkan manfaat teknologi untuk mendukung pertumbuhan dan pembelajaran anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H