Mohon tunggu...
Antonius Eko Harsiyanto
Antonius Eko Harsiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - suka nonton dan dengar musik

Orang biasa yang hobi denger musik dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Music

Lagu Keren 90-an, "No Son of Mine" Genesis

3 Juni 2024   10:08 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:44 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Genesis (foto: koleksi pribadi)

Saya suka Genesis dari tengah-tengah ketika eranya Phil Collins jadi vokalis. Lagu pertama yang didengar "Behind the Lines" yang ada di kaset bajakan the Best of Genesis Part 3 keluaran Aquarius. Lagu ini aslinya ada di album "Duke" yang keluar tahun 1980.

Teman saya bilang coba dengar lagu-lagu Genesis yang nyanyinya Peter Gabriel. Musiknya beda nggak sesimpel Genesis tahun 80-90-an. Perlu waktu agak lama untuk suka "the Carpet Crawlers", "Firth of Fifth" atau "the Cinema Show", tapi pas nemu enaknya bakal ketagihan nyari-nyari lagu lain dari Peter Gabriel.

Setiap vokalis punya gaya sendiri-sendiri, bahkan saya juga suka dengan Ray Wilson yang gantiin Collins. Saya nggak setuju dengan artikel di majalah Rolling Stone yang bilang Genesis buat keputusan salah karena merekrut Wilson. Menurut saya, suaranya Wilson lebih mirip dengan Gabriel, kalo nggak percaya cari di Youtube waktu dia bawain lagu "the Carpet Crawlers".

Gabriel dan Collins jadi personel Genesis yang paling sukses saat solo karir disusul oleh Mike Rutherford bersama bandnya Mike + the Mechanics. Sementara personel lainnya seperti Tony Banks dan mantan gitaris Steve Hackett juga bikin solo album tapi nggak selaris yang lain.

Kembali ke Genesis di tahun 90-an, mereka merilis album "We Can't Dance" pada 11 November 1991. Banyak lagu yang bagus di album ke-14 ini. Mau yang slow ada "Hold on my Heart" atau "Since I Lost You". Ingin dengar yang kencang ada "Jesus He Knows Me" dan "No Son of Mine" yang mau saya ceritain di bawah ini.

"No Son of Mine" cerita tentang ayah yang abusive. Waktu diwawancara radio, Phil Collins tidak menjelaskan siapa yang jadi korban dari kekerasan itu bisa ke istrinya atau ke sang anak, namun yang jelas tindakan itu dilakukan di balik pintu yang tertutup rapat, menyebabkan ketakutan dan luka yang dalam.

Tidak juga dijelaskan apakah lagu itu terinspirasi dari kisah nyata sang penulis lagu atau personel Genesis yang lainnya, namun yang jelas Phil Colllins banyak menerima surat dari penggemarnya yang cerita kalo isi lagunya mirip dengan kejadian yang mereka alami. Ada yang ngaku ayahnya seorang pemabuk dan sering memukuli ibunya.

Tidak tahan dengan kekerasan yang dialami atau dilihatnya, sang anak memutuskan kabur dari rumah. Bertahun-tahun kemudian si anak kembali pulang berharap waktu bisa menyembuhkan segalanya dan bisa berdamai dengan ayahnya. Namun waktu mereka ketemu, sang ayah nggak mau mengakui anaknya lagi.

Si ayah malah nyalahin anaknya karena meninggalkan rumah. Sakit hati karena sudah tidak dianggap anak, tokoh di lagu sampai menyesali keputusannnya untuk pulang ke rumah. Liriknya menggambarkan perasaan anak yang ditolak orangtuanya sendiri. Kondisi ini bisa bikin si anak jadi nggak percaya diri dan merasa tidak berharga.

Video klipnya jelas sekali menggambarkan ketakutan sang anak saat mendengar langkah ayahnya turun dari kamar atas sambil membawa ikat pinggang. Setiap malam dia tidak bisa tidur karena mendengar pertengkaran orang tuanya. Bahkan ketakutan itu terbawa saat melihat polisi yang bawa pentungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun