Mental Baja Anak Teknik Sipil

"Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencsayap lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia". Menurut Wikipedia sih gitu bunyinya, (keren gak tuh) dan saya adalah bagian dari jurusan ini hehe.. tapi realitanya Teknik sipil adalah sebuah jurusan pilihan kedua setelah jurusan kedokteran, survey ini saya laksanakan saat masuk kuliah pertama. Yah memang begitu adanya terbukti dari 10 mahasiswa yang telah saya survey, didominasi oleh laki-laki yang memiliki jiwa pekerja keras dan mental juang yang sangat-sangat besar. Tak sedikit dari teman-teman sekolah saya yang ingin masuk jurusan ini.

Saya adalah mahasiswa teknik sipil di salah satu kampus negeri di Mataram. sampai tulisan ini di buat saya baru melewati setengah perjalanan dari yang namanya kelulusan atau berada di  semester 5 jurusan ini. banyak yang bilang kuliah di jurusan ini tuh neraka. mereka yang nganggep kalo mereka itu salah jurusan dan setelah saya pahami mungkin ini alasan -alasannya,

Pertama ya jelas teknik sipil minim cewek mungkin bagi sebagian orang salah satu penyemangat untuk kuliah itu adalah adanya cewek-cewek yang enak diliat. di teknik sipil bukan ga ada cewenya ada tapi jarang banget hehehehe Temans tau apa cita-cita terpendam mahasiswa teknik sipil? Ya bener Kuliah dijurusan Ekonomi, iya cita-cita kami sangat simpel! Jadi kalo temans melihat cowok jalan berpegangan tangan, itu belum tentu homo, jangan-jangan mereka mahasiswa teknik sipil, maklumilah mereka. Tetapi saya bersyukur saya tidak jomblo walaupun cewek saya jauh disana hanya berpegangan dengan komitmen saja bukan berpegangan tangan.

Yang kedua tak lepas dari matematika dan fisika untuk alasan pertama kita bisa aja anulir itu sebagai sebuah masalah besar. tapi kalo hal yang satu ini kamu alamin berarti fix.. teknik sipil adalah neraka buat kamu hehe...apalagi kalau bertemu dengan mata kuliah struktur, akan mempelajari yang namanya beban hidup, beban mati, beban angina, tekanan gempa, dll. Serasa beban hidup kita bertambah...

Ketiga pasti karena tugasnya. Sumpah kalo udah mau ujian teknik sipil itu kayaknya kuliahnya 24 jam, 6 jam di kampus, 20 jam dirumah apalagi bagi saya mahasiswa pekerja, mungkin bisa sambil ngitung kerjaan masih harus diselingin sama itungan rumus rumus tugas kuliah hehe apalagi kalo udah bahas analisa struktur mungkin dosennya bakal ngasih soal yang hanya tiga baris, tapi jawabannya bisa setebal novel Ayat-ayat Cinta. hahaha sampe sampe belom lama ini ada makhluk dari sipil bikin status insta story gini "semoga deretan angka angka tak mengusik indahnya senja"

Waktu Kuliah, Anak Teknik Boleh Kelihatan Kumal dan Kucel. Tapi Habis Lulus Nanti... Jaminan Mapan!

Penampilan anak Sipil semasa kuliah itu kalah kece dibandingkan mahasiswa Komunikasi atau akuntansi. Tapi jangan salah, setelah lulus kuliah, anak Fakultas Teknik punya kesempatan untuk lebih mudah dapat pekerjaan yang bergaji besar. Kebutuhan kerja bagi lulusan Teknik sipil memang selalu tinggi dari waktu ke waktu. Sudah bukan jadi hal yang asing buat mahasiwa Sipil untuk langsung bekerja setelah lulus. Kadang bukan mereka yang harus ribet cari kerja.

Di universitas dengan Fakultas Teknik ternama, perusahaan bahkan membuat career day sendiri untuk menjaring para lulusan terbaik. Bukan cuma di perusahaan dalam negeri, gak jarang kita juga bisa diterima di perusahaan luar negeri yang dibayarnya pakai satuan dolar. Mau dapat pasangan yang bisa membangun kehidupan mapan tidak lama setelah lulus? Ya cuma sama anak teknik temans bisa menggantungkan harapan! Loh kok promsi hehe.

Pengalaman terbaik dalam hidup saya adalah saat berjuang untuk menyelesaikan perkuliahan di jurusan ini. Terasa singkat dan banyak  rasa  seperti permen nano-nano. Mulai dari rasa asam saat pertama kali masuk kuliah, rasa asin saat harus memperioritaskan antara tugas kuliah atau pekerjaan, rasa pahit saat harus mengorbankan waktu istrahat diisi dengan kegiatan-kegiatan yang harus produktif, dan pada akhirnya saya akan dapat merasakan rasa manis, saat akan berhasil menyelesaikan perkuliahan ini.