Mencoba menganalisa putaran Kedua Pilkada DKI dari cerita yang terdahulu dan cerita yang sedang berkembang saat ini. AHY-SYLVI kemungkinan menjatuhkan pilihan nya ke Anies-Sandi.
Kalau kita melihat mundur
1. Masih Ingat Koalisi yang dibangun oleh Prabowo-Hatta koalisi merah putih. Partai pendukung di dalamnya PAN,PPP, Demokrat walaupun minus Golkar karena Telah mendukung partai PDI Perjuangan. Apakah kemungkinan mas bowo menghidupkan perjuangan koalisi merah putih kembali serta mendeklarasikannya.
Apalagi peristiwa Pilpres melibatkan Hatta sebagai Besan dari Pak SBY sebagai pasangan pak Bowo
2. Sebuah Dendam Atau ambisi yang belum terbayar. Dimana Partai Gerindra belum berhasil mengalahkan PDI P di Pilpres 2014. Saya juga yakin pernyataan pak Bowo secara langsung "kalau saya mau maju di presiden, kita harus memenangkan anies-sandi". Ambisi yang terselubung bukan?. Hal ini juga sama dengan Pak SBY yang ingin anaknya AHY untuk maju pada Pilkada DKI dengan mengorbankan waktu, dana serta kehilangan pekerjaan. Agar Ambisi SBY membangun Dinasti kekuasaan kembali terwujud.
Kalau kita melihat maju
1. Dalam cuitannya di twitter pak Anies menyampaikan : Mas AHY memiliki semangat yang sama membangun jakarta bukan hanya material tetapi manusianya. Cuitan tersebut secara tidak langsung mengajak AHY untuk bergabung ke Anies-Sandi
2. Mungkin pak SBY geram dan sudah bosan karena curhatnya tidak di dengar oleh pak presiden jokowi. Hal ini bisa saja sebagai alasan yang mgkin terlalu baper dan merajuk. Tetapi keputusan juga di tangan SBY sebagai pemimpin di garda depan.
Ini hanya sebuah wancana dan pendapat dari saya, semoga putaran kedua tetap jujur, adil, aman dan damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H