Sejak pandemi covid 19 ini, Banyak selebriti Indonesia banting setir ke YouTube. Sebelumnya job yang di dapat dari berbagai penampilannya di layar televisi kini beralih ke YouTube sebagai penghasil pundi-pundi lagi.
YouTube seakan menjadi panggung lain yang dianggap bukan hanya mencari uang tetapi menaikkan rating atau membuat terkenal kembali setelah redup saat ini.
Sebut saja mr Dedy Corbuzier dengan clue nya 3..2.. 1.. close The door!! Podcast mr Dedy Corbuzier yang saait itu lagi rame karena pertandingan Grand master Catur Indonesia mbak Irene dan dewa kipas. Saat itu jumlah penontonn saat itu mencapai ribuan penonton
Sehingga keuntungan yang diraih pun sangat menggiurkan dari konten yang disajikan.
Selebriti kedua sebut saja Mr Daniel Mananta yang dengan clue nya. Daniel tetangga gue!! Sambil terdengar suara ketukan pintu.Daniel di konten YouTube nya menyajikan perjalan karir dan spiritual seseorang dari mereka belum terkenal sampai mereka yang jaya saat ini. Kehidupan pribadi mereka seakan dikupas tuntas oleh Daniel Mananta.
Selebriti Ketiga yaitu Raja sinetron yang terdahulu yaitu Baim wong. Baim wong sempat  meraih peringkat trending nomor satu di YouTube dan merupakan penghasil terbesar di YouTube saat ini selain Atta halilintar
Dari sekian banyak artis televisi yang sekarang tampil di YouTube masih banyak lagi. Namun yang jadi pertanyaan sekarang Apakah artis tersebut berjalan mulus karir nya seperti televisi dan kesulitan apa yang mungkin mereka dapatkan di YouTube sama dengan di televisi.
Mari kita coba telaah satu-satu ya...
1. Jika di televisi mungkin banyak kru-kru yang membantu artis tersebut dari sutradara, penulis skenario, kameraman, sampai pada make up artis. Semua telah disajikan. Artis tinggal datang, dimake up, lalu lakukan take 1 sampai selesai. Berbeda dengan di youtube, mungkin saja sang artis menggarap ide, menulis bahan vlog atau wawancara paling yang butuh kameraman dan make up artis bila ada. Konten YouTube haruslah unik, beda dari yang lain, tidak menampilkan yang biasa ditampilkan di televisi supaya banyak penonton dan subscribernya.
2. Di televisi mungkin ditonton langsung oleh orang-orang yang sudah datang di studio. Penonton semua mungkin yang membayar atau penonton bayaran yang sudah diarahkan oleh Team kreatif. Sementara di YouTube artis tersebut yang mengarahkan segala sesuatu nya dan mungkin dibantu oleh Team kreatif bila itu ada dan diperlukan.
3. Di televisi mungkin dan terkadang bisa dibuat settingan dalam acara televisi tertentu. Sedangkan konten YouTube yang bersifat konten podcast atau vlog kehidupan pribadi dibuat secara natural dan berjalan seperti apa adanya sehingga para penonton dan subscribernya terbawa oleh suasana yang dilukiskan.
