Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Puasa dalam Toleransi dan Ketaqwaan

8 April 2021   20:58 Diperbarui: 8 April 2021   21:17 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut bahasa Indonesia puasa berarti menahan segala sesuatu. Kalau dalam artian kita seorang manusia berarti menahan hasrat atau keinginan. Di sini saya sendiri tidak membahas makna Puasa secara agama tertentu tetapi bisa dikatakan secara umum atau universal.

Makna Puasa Dalam Toleransi 

Pada saat bulan puasa ini, kita sebagai umat beragama yang telah diikat oleh semboyan bhineka tunggal Ika. Seharusnya kita menjunjung toleransi satu sama lain sehingga tidak terjadi perselisihan atau kesalahpahaman. Contohnya saja, saudara-saudara non muslim seharusnya untuk tidak makan atau minum di depan mereka yang berpuasa. Untuk saudara muslim juga menjaga sikap dan omongannya ketika ada warung atau kedai makan yang buka saat puasa tetapi tidak menaruh tirai kain pada steleng jualannya. Begitu juga mungkin pada saat membangunkan waktu sahur di waktu pagi hari tidak membuat keributan atau suara bising dengan membangunkan orang-orang. Lebih baik saling mengingatkan melalui telefon atau bila bertetangga bilang secara langsung dengan mengetuk rumahnya. Serta Untuk ketentraman dan kenyamanan satu sama lain. Pengeras suara yang berada di mesjid tidak terlalu keras sehingga menganggu orang-orang sekitar. Puasa seharusnya dijadikan sebuah sikap toleransi tertinggi untuk menahan diri dalam sebuah keegoisan serta mencoba merayakan keberagaman dan merajut silahturahmi. Karena intinya puasa adalah menahan diri bukan untuk pamer diri aku kuat dan tahan banting menahan segala sesuatu.

Makna Puasa Dalam Ketaqwaan

Salah satu makna dari menjalani bulan puasa adalah kembali fitrah atau kembali suci. Suci yang secara hurufiah bersih tak bernoda. Makna Puasa membuat level ketaqwaan kita pada sang pencipta menjadi naik level. Ibarat sebuah ujian kamu seharusnya naik kelas. Untuk yang belum naik kelas bulan puasa dijadikan sebuah makna mencari hidayah sang Kuasa. Bagaimana seharusnya kita menjadikan sebuah bulan ini untuk naik level ke imanan kita? Hanya perlu 2 kunci yaitu bersyukur dan ikhlas. Syukur adalah ucapan yang terus kita bahasakan dalam hidup sehari-hari. Lihatlah apa yang kita punya bukan yang tidak kita punya. Untuk kita berikan pada orang lain. Ikhlas itu memberi ruang bagi sang pencipta untuk menempuh kita dalam berbagai dilema dalam peristiwa kehidupan kita.

Itulah 2 makna Puasa yang saya berikan secara universal Sehingga Makna puasa dalam diri kita menjadi hidup yaitu dengan tujuan Berdamai dengan diri, Berdamai dengan Sesama dan terlebih lagi Berdamai dengan Tuhan.

Tuhan Memberkati....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun