Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Langit Biru

28 Maret 2017   21:38 Diperbarui: 28 Maret 2017   21:54 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit biru di antara gumpalan awan
Tampak merah jingga memesona senja
 Begitu ingin mengakhiri catatan langit biru hari ini  
Penuh cerita anak manusia mengejar matahari 

Langit biru mencatat pagi
Mentari menyetarakan cahaya dan kehangatan
Langit biru mencatat siang
Kilau cahaya pantulan terik membara
Langit biru mencatat petang  
Pelipur lara para pekerja di bawah matahari
Langit biru tak dapat mencatat malam
Karena bintang dan bulan meninggi di cakrawala 

Terpenting Langit biru masih punya catatan
Menyatakan bumi masih berotasi  
Terpenting Langit biru masih punya catatan
Menyatakan Anak-anak Manusia masih bisa berlari
Terpenting Langit Biru masih punya catatan
Belum hilang ditelan pekat kegelapan malam

Inilah catatan langit biru
Biar dunia dan bumi tau kalau catatannya hilang
Hanya tinggal sisa-sisa kehidupan kelam
Tak mengenal pagi, siang dan petang
Bagaikan tulah ditakdirkan ke suatu bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun