Debat pilgub DKI selalu menjadi perhatian bukan hanya warga jakarta tetapi seluruh warga indonesia. Debat pertama dan kedua telah terselenggara karena kerja sama antara warga dan KPU. Walaupun di sana sini masih banyak kekurangan dari cara moderator yang memimpin debat sampai ketiga pasangan paslon saling mengkritik dan menyindir. Berharap debat ketiga tidak lagi aduh argumen, aduh data, aduh-aduhan alias ada yang jadi kambing hitam di debat tersebut.Â
Ada beberapa masukan saya yang mungkin dapat dijadikan variasi atau jadi wancana saja di debat ketiga
1. Debat harus melibatkan Tim Sukses di awal
Tim sukses adalah salah satu pendukung yang berada di garis depan. Berusaha mendapatkan suara dengan mengkampanye kan paslon yang dibawa nya. Tim sukses seharusnya tidak sekedar duduk diam di dalam debat. tim sukses memberikan kata2 yang "wah" dan "hah", menjabarkan visi dan misi paslon secara ringkas sembari memberi semangat kepada para paslon.
2. Debat harus melibatkan panelis atau tim penila secara langsung
Debat ketiga lebih variatif jika melibatkan panelis yang bertanya secara langsung bahkan kalau bisa menghadirkan para panelis yang berkompeten dalam bidanh masing-masing.
3. Debat harus melibatkan warga dan moderator.
Di zaman teknologi yang canggih ini. Kita bisa melakukan komunikasi interaktif baik secara visual maupun audiovisual. Berharap debat ketiga ada gebrakan dari pertanyaan yang diperoleh dari sos med ataupun wawancara secara langsung dari masyarakat.
Debat ketiga juga harus melibatkan moderator yang telah memimpin debat dari awal sampai pada akhir. Moderator harus bisa membedah sebuah kasus atau wancana yang sedang hangat di masyarakat dengan bertanya di sesi akhir sehingga moderator dapat mengambil kesimpulan di akhir debat.
Seseorang dapat berpendapat dan mengeluarkan saran untuk sebuah kemajuan dalam apa pun itu.Â
Warga DKI mari memilih di 15 februari 2017