Mohon tunggu...
Rival Maulana
Rival Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Rangkaian kata yang terbentuk merupakan sebuah manifestasi dari apa yang sedang dirasa dan dipikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dan Belenggu Paras Cantik

28 Mei 2023   13:59 Diperbarui: 1 Juni 2023   01:59 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/140806230832141/

Orientasi kecantikan dan ketakutan perempuan

Orientasi kecantikan agaknya menjadi ketakutan terbesar yang dihadapi perempuan zaman sekarang ini. Naomi Wolf semenjak bukunya "Mitos Kecantikan" pertama kali terbit, dirinya dibanjiri surat dan percakapan pribadi dari para perempuan yang bercerita tentang ketakutan mereka pada pertambahan usia, mereka bercerita tentang usahanya untuk memenuhi tuntutan ideal tubuh perempuan yang kurus, putih, tinggi, berambut pirang, dengan paras wajah tanpa noda dan simetris, seolah tidak menampilkan cacat sedikitpun. 

Dalam hal tentang keadaan fisik perempuan zaman sekarang jauh merasa lebih khawatir dibanding dengan generasi nenek -- nenek kita, hidup mereka begitu dilingkupi dengan obsesi fisik yang begitu memanjakan jiwanya, hingga menaruh kebencian terhadap diri sendiri, yang pada suatu kesimpulan hal mengasumsikan bahwa nilai mereka sebagai perempuan begitu dalam bahaya.

Mitos kecantikan ideal dan pengaruh budaya patriarki

Apa yang disebut sebagai kecantikan ideal hanyalah sebuah mitos belaka, yang begitu meracuni fikiran perempuan juga pria. Mitos kecantikan ideal terbentuk secara politis, dalam kungkungan budaya patriarki pandangan masyarakat tentang kecantikan begitu dipengaruhi oleh kekuasaan laki -- laki, budaya patriarki membentuk sebuah keharusan bagi perempuan untuk tampil cantik dengan standar kecantikan ideal yang diukur terhadap penilaian laki -- laki, kasarnya dalam budaya patriarki mitos kecantikan dijadikan sebagai alat untuk menghambat kemajuan kaum perempuan.

Peran industri dan media dalam melanggengkan mitos kecantikan ideal

Hal lain yang turut mempengaruhi berkembangnya mitos kecantikan ideal adalah menjamurnya industri diet, fashion, kosmetik, operasi plastik dan pornografi, demi meraih konsumen yang melimpah dan meraup keuntungan yang sebesar -- besarnya, mitos kecantikan ideal digaungkan lewat media masa, iklan -- iklan mencantumkan klaim bahwa perempuan yang cantik adalah yang berkulit putih atau hitam manis, berhidung mancung, pipi tirus, bibir kemerahan, memiliki wajah glowing, bertubuh langsing dengan bokong dan payudara penuh dan lain sebagainya. 

Industri periklananan selalu saja menampilkan perempuan muda dan tanpa cacat, wajah perempuan tua begitu jarang ditampilkan terlebih bagi perempuan yang memiliki keterbatasan fisik yang juga jarang sekali dijadikan model panutan. Pada ranah ini mitos Kecantikan ideal akan terus didefinisikan ulang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Diskriminasi kecantikan dalam dunia kerja

Pada lingkungan kerja, perempuan begitu dihargai dengan penampilan, diskriminasi kecantikan telah menindas perempuan yang dianggap tidak memiliki penampilan ideal, padahal mereka juga membutuhkan sebuah pekerjaan, penghasilan dan kesempatan yang sama. ada sebuah standar ganda antara dua gender (laki -- laki dan perempuan) yang terjadi dalam ruang lingkup dunia kerja, para rekrutmen kerja begitu tidak melakukan penilaian yang terbuka terhadap penampilan laki -- laki, sebaliknya evaluasi penampilan calon pekerja perempuan menjadi begitu ketat. 

Maraknya tuntutan penampilan menarik bagi para calon pekerja perempuan mengasumsikan bahwa perempuan lebih dihargai dari segi penampilan dibanding kualitas. Perempuan mendapatkan bayaran yang lebih banyak dengan menjual tubuh mereka dibanding kemampuan mereka, dunia modelling dan prostitusi adalah profesi yang cukup ampuh dimana perempuan bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibanding laki -- laki. Belum lagi kasus pelecehan seksual yang dialami para perempuan didunia kerja, kecantikan perempuan dianggap sebagai penyebab laki -- laki melakukan tindakan pelecehan seksual terhadapnya.

Sebuah adagium menyebutkan "perempuan akan selalu menderita untuk bisa menjadi sosok yang cantik". Alienasi menjadi istilah yang juga cocok digunakan untuk menyebut perempuan yang ditindas oleh mitos kecantikan, bagaimana tidak, perempuan sekarang begitu memuja kecantikan, yang membelenggu dirinya untuk berjuang mati -- matian mencapai apa yang mereka sebut dengan kecantikan ideal, mereka berbaring pada kamar kamar operasi plastik, terdoktrin untuk melakukan diet hingga memaksa diri untuk menderita kelaparan, merelakan diri untuk mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli alat -- alat kecantikan.

Pendidikan dan kesadaran mitos kecantikan ideal

Pendidikan tentang mitos kecantikan ideal yang merusak mestinya diajarkan dibangku -- bangku sekolah, perempuan -- perempuan belia yang duduk dibangku sekolah mestinya mendiskusikan tentang betapa pentingnya menyukai tubuh mereka sendiri. 

Kesadaran bahwa selama ini mereka telah terpengaruh mitos kecantikan ideal, wacana mitos kecantikan ideal diharapkan agar perempuan memiliki kesadaran bahwa ukuran kebebasan mereka adalah tentang hak dirinya untuk memakai lipstik atau tidak, mereka berhak memiliki berat badan berlebih atau tidak, tentang suatu hal yang tidak bisa menghambat personal mereka diruang publik, tanpa adanya ketakutan dan kekhawatiran mereka dengan itu semua dan yang lebih penting adalah perempuan tidak memiliki rasa takut tentang nilai mereka sebagai perempuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun