Mohon tunggu...
Rivaldy Adiska Susanto
Rivaldy Adiska Susanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya senang olahraga khusunya bulutangkis dan sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Peduli Sampah Oleh Mahasiswa P2MB Kelompok 24 Desa Cimanggung Ubah Sampah Plastik Menjadi Ecobrik Ramah Lingkungan

29 November 2024   09:51 Diperbarui: 29 November 2024   09:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan ecobrik/doc.pri

Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) Kelompok 24 Desa Cimanggung telah melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik dengan cara yang ramah lingkungan. Dalam kegiatan ini, mereka fokus pada pemilahan sampah plastik dan pembuatan ecobrick sebagai solusi untuk mengatasi masalah limbah plastik yang semakin meningkat. Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan konsep pemilahan sampah, tetapi juga untuk mendorong masyarakat agar aktif berperan serta dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.

Pentingnya Memilah Sampah dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Pemilahan sampah adalah langkah pertama yang sangat krusial dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Sampah yang tidak dipilah dengan baik seringkali menyebabkan penumpukan sampah yang sulit diolah, serta mencemari lingkungan. Sampah organik dan anorganik yang tercampur ini memperburuk proses daur ulang dan menyebabkan peningkatan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Oleh karena itu, memilah sampah menjadi dua kategori ini akan mempermudah pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan. Sampah plastik, yang sering kali tidak dapat terurai di alam, akan lebih mudah diolah jika dipisahkan dari sampah organik.

Ecobrick Sebagai Solusi Daur Ulang Sampah Plastik

Ecobrick, salah satu solusi yang diperkenalkan dalam kegiatan ini, adalah sebuah inovasi untuk mengurangi sampah plastik dengan cara yang praktis dan bermanfaat. Ecobrick terbuat dari botol plastik yang diisi dengan limbah non-organik (terutama plastik), yang dipadatkan sehingga menjadi blok yang kuat dan stabil. Botol plastik yang telah dipadatkan ini kemudian dapat digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur ramah lingkungan, seperti kursi taman, dinding, atau bahkan struktur bangunan lainnya.

Pembuatan ecobrick melibatkan beberapa langkah sederhana, di antaranya mengumpulkan sampah plastik, memisahkannya dari jenis sampah lainnya, kemudian memasukkan plastik tersebut ke dalam botol plastik bekas hingga rapat. Teknik ini tidak hanya mengurangi volume sampah plastik yang menumpuk, tetapi juga memberikan peluang untuk mengubah sampah menjadi bahan yang berguna untuk keperluan pembangunan di komunitas setempat.

Sebanyak 50 botol ecobrick berhasil dibuat dalam kegiatan ini, dan botol-botol ecobrick tersebut akan digunakan untuk proyek pembangunan fasilitas publik di desa, seperti tempat duduk di area taman atau fasilitas umum lainnya yang berbasis ramah lingkungan. Dengan menggunakan ecobrick, masyarakat desa dapat mengurangi penggunaan material bangunan yang lebih berbahaya bagi lingkungan, seperti batu bata atau beton, dan beralih ke alternatif yang lebih bersih dan lebih terjangkau.

Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya mengurangi sampah plastik di desa, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah sehari-hari. Dengan membuat ecobrick, masyarakat tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik, tetapi juga berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk kebiasaan memilah sampah secara mandiri di rumah, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Keberhasilan kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa masyarakat dapat mengambil langkah-langkah sederhana untuk mengurangi dampak sampah plastik di sekitar mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengelolaan sampah, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan berperan dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun