Seperti judul dari halaman yang saya tulis ini, merupakan hal yang terjadi atau yang saya rasakan sebagai penonton dari sebuah film yang berjudul Memento. Film yang merupakan sebuah karya seni Cristopher Nolan ini dapat menarik perhatian penonton pada setiap detiknya. Bagaimana tidak? Awalan film yang merupakan permulaan atau pembukaan dari sebuah cerita yang akan disajikan dengan sendirinya saja ialah akhir dari cerita Memento. Walaupun begitu, hal tersebut bukanlah akhir dari sebuah film Memento. Dengan menggunakan alur maju mundur yang rumit tetapi berpola ini, telah membuat penonton pusing dan menebak-nebak isi dari cerita tersebut.
Film Memento mengisahkan cerita mengenai sebuah balas dendam yang dilakukan oleh seorang tokoh utama yang bernama Leonard Shelby terhadap orang yang telah memperkosa bahkan membunuh istrinya yang bernama John Edward Gammell, atau lebih akrab disebut Teddy. Film yang sudah memberikan jawaban atas tersangka pembunuhan istri Lenny(Leonard Shelby) tersebut sudah pasti tidak menegangkan lagi dan tidak membuat para penikmat film tersebut bertanya-tanya siapa pelaku pembunuhannya. Akan tetapi, film ini lebih menitikberatkan kepada penjelasan bagaimana si Lenny mengetahui dan menyelidiki lebih dalam untuk mencari sang pelaku pembunuhan istrinya. Hal yang menarik dari film ini sendiri adalah karakter si Lenny yang merupakan tokoh utama. Lenny adalah seorang yang terkena semacam penyakit otak yang melibatkan ingatannya, yaitu keterbatasan ingatan. Ia akan melupakan segala kejadian yang menimpanya hanya dalam waktu sekitar lima menit setelah apa yang ia lakukan. Penyakit yang menimpanya itu didapatnya dari serangan pelaku pembunuhan istrinya ketika pada suatu malam saat ia ingin menolong istrinya dan mencoba melawan si pelaku pembunuhan tersebut, ia justru terhajar dan kepalanya berbenturan cukup keras dengan tembok. Sejak saat itu, segala perkara yang ia lakukan, akan selalu difoto dan dituliskan keterangan kejadian atas foto tersebut. Yang lebih mengejutkan lagi, ia sendiri membuat tato yang bertuliskan segala catatan tentang ciri-ciri atau fakta si pelaku pembunuhan dan juga alasan mengapa dia harus membunuh pelaku tersebut.
Bagi saya, film Memento ini mengandung unsur hiburan karena saya, sebagai penikmat film tersebut, merasakan bahwasanya hal yang mengejutkan yang membuat otak saya untuk terus berpikir dan mengingat kembali setiap penggal ceritanya untuk memahami isi cerita film tersebut. Tentunya film Memento ini merupakan film pertama yang saya tonton yang menggunakan alur cerita maju mundur dan rumit, dan juga merupakan film pertama yang melakukan alur tersebut. Hal tersebutlah yang membuat saya menemukan sisi artistik film Memento karena saya sebagai penonton sangat menikmati unsur seni yang disajikan dan yang dimaksudkan oleh si pembuat film.
Dilihat bagaimanapun juga selain mengandung unsur hiburan dan unsur artistik, film Memento juga memberikan nilai pendidikan yang dapat dipelajari di dalamnya. Bagaimana kita harus berpikir dengan cermat agar tidak dibodohi dan dimanfaatkan oleh orang lain. Kita juga harus berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, agar apa yang kita kehendaki memiliki arti dan tujuan bagi kita. Seperti kata yang diucapkan oleh Leonard Shelby pada penghujung film Memento, yaitu "Kita semua butuh cermin agar kita ingat siapa diri kita sebenarnya", menyadarkan kita bahwa kita sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, harus sadar atas kekurangan dan kelebihan dalam diri kita agar apa yang menjadi kekurangan tersebut dapat kita tutupi, sedangkan kelebihan kita akan menjadi hal yang pastinya kita tonjolkan dan kita kembangkan. Film ini mendapatkan sepenuhnya apresiasi dari saya karena saya sebagai penonton telah berhasil memahami, mengerti, dan menghargai sepenuhnya isi cerita dan tokoh-tokoh di dalamnya. Film yang sangat membingungkan tetapi menarik penonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H