Mohon tunggu...
Muhamad Rifaldy Hadi Pratama
Muhamad Rifaldy Hadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Not yet

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melacak Arkeologis Banten: Membangkitkan Warisan Sejarah Islam Nusantara

21 Desember 2024   19:27 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Provinsi Banten memiliki sejarah panjang sebagai pusat peradaban dan budaya Islam di Nusantara. Jejak arkeologis yang tersebar di berbagai wilayah Banten memberikan gambaran tentang kejayaan masa lalu, mulai dari masa prasejarah hingga era Kesultanan Banten yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-19. Artikel ini mengulas langkah-langkah dan temuan penting dalam melacak jejak arkeologis di Banten, berdasarkan kajian dari Prof. Uka Tjandrasasmita dalam bukunya Arkeologi Islam Nusantara.

Metodologi dalam Melacak Jejak Arkeologis

Pelacakan jejak arkeologis di Banten tidak hanya sekadar pengumpulan artefak atau benda sejarah, tetapi melibatkan pendekatan multidisipliner. Metodologi yang digunakan melibatkan historical archaeology, yaitu studi artefak yang didukung oleh sumber tertulis seperti arsip, naskah kuno, dan legenda. Langkah-langkahnya meliputi:

  1. Pemberitaan Temuan: Informasi dari masyarakat atau laporan adanya tinggalan arkeologis di suatu lokasi.
  2. Kajian Literatur: Penelusuran melalui dokumen-dokumen sejarah, naskah kuno, hingga berita asing.
  3. Eksplorasi Lapangan: Identifikasi situs berdasarkan petunjuk awal dari dokumen atau informasi masyarakat.
  4. Inventarisasi dan Dokumentasi: Pendataan benda-benda bersejarah untuk menentukan rencana ekskavasi atau konservasi.
  5. Pemanfaatan Hasil Penelitian: Menyajikan temuan untuk kepentingan pendidikan, pariwisata, dan pelestarian budaya.

Temuan Arkeologis Penting di Banten

  1. Artefak Prasejarah dan Megalitik

Banten kaya akan tinggalan prasejarah seperti alat-alat batu dari masa neolitikum yang ditemukan di Serpong, Ciledug, dan Pandeglang. Situs megalitik seperti punden berundak di Si Bedug dan Cibeo menunjukkan jejak peradaban awal.

  1. Masa Hindu-Buddha dan Tarumanagara

Prasasti Cidangiang dari Pandeglang, yang memuat nama Maharaja Purnawarman, menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanagara. Temuan arca dan situs dari masa Hindu-Buddha juga terinventarisasi, seperti di Caringin dan Ujung Kulon.

  1. Jejak Kesultanan Banten

Kesultanan Banten meninggalkan warisan arkeologis berupa situs keraton, masjid, alun-alun, dan pasar. Pecahan keramik dari Dinasti Ming hingga Sung, serta artefak perdagangan, menunjukkan peran Banten sebagai pusat perdagangan internasional.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

Pelestarian situs-situs arkeologis Banten menghadapi tantangan seperti kerusakan, pencurian artefak, dan kurangnya perhatian masyarakat. Untuk itu, diperlukan:

  • Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat: Inventarisasi dan pelestarian benda cagar budaya sesuai UU No. 5 Tahun 1992.
  • Penyimpanan Temuan: Museum Banten menjadi pusat dokumentasi dan penelitian bagi generasi mendatang.
  • Pemanfaatan Digitalisasi: Naskah kuno dan dokumen sejarah perlu didigitalisasi untuk memperluas akses dan mencegah kerusakan fisik.

Jejak Spiritual dan Intelektual di Banten

Selain artefak fisik, Banten juga dikenal sebagai pusat keilmuan Islam pada masa Kesultanan. Para ulama dari berbagai daerah Nusantara datang ke Banten untuk memperdalam ilmu agama. Tarekat seperti Qadariyah, Naqsyabandiyah, dan Sattariyah berkembang pesat. Warisan ini tercermin dalam naskah-naskah kuno yang menyimpan pengetahuan tentang hukum Islam, sufisme, hingga seni Islami seperti debus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun