Perkembangan teknologi dewasa ini kian pesat dengan terus dilakukannya digitalisasi informasi. Mengubah informasi dari bentuk konvensional ke bentuk digital tentu saja memiliki banyak manfaat dan kemudahan, dinataranya adalah kemudahan dalam mengakses informasi tersebut bagi para pengguna atau penerima informasi, selain itu manajemen sistem informasi pun semakin efektif dan efisien untuk dilakukan.
Apakah Manajemen Sistem Informasi?
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian Manajemen Sistem Informasi, diantaranya adalah
Menurut Stoner,
Manajemen sistem informasi adalah sebuah metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, dan memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.
Menurut George M. Scott,
Manajemen sistem informasi adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial (George M. Scott, 1997: 69).
Menurut Ais Zakiyudin,
Suatu manajemen sistem informasi menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap yang disimpan agar dapat menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi (Ais Zakiyudin, 2011: 15).
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan dalam suatu organisasi.
Manajemen Sistem Informasi pun sangat bermanfaat apabila diterapkan di berbagai bidang, salah satunya adalah pembelajaran. Apalagi saat ini hampir seluruh kegiatan pembelajaran di Indonesia sedang dilaksanakan secara jarak jauh dan daring, perlu diterapkan manjemen sistem informasi agar lebih efektif dan efisien.
Manfaat Manajemen Sistem Informasi dalam Pembelajaran
Berikut ini merupakan beberapa manfaat Manajemen Sistem Informasi dalam Pembelajaran:
- Dapat membantu lembaga pendidikan dalam mengatur jadwal pembelajaran bagi dosen atau guru, mengatur jadwal pembelajaran bagai peserta didik atau mahasiswa, serta memudahkan dalam menginput data dan nilai peserta didik.
- Pelaksanaan manajerial sekolah akan lebih terbantu, baik itu sistem pendaftaran, rencana studi bagi siswa, pengelolaan data perpustakaan, bahkan mengenai keuangan.
- Dengan Manajemen Sistem Informasi dalam akademik akan membantu lembaga pendidikan dalam mengambil tindakan baik itu, kebutuhan tenaga kependidikan, informasi jumlah lembaga pendidikan dari mulai tingkat dasar, menengah, dan juga perguruan tinggi.
- Manajemen Sistem Informasi akademik berguna bagi masyarakat dalam mengontrol atau mengawasi semua proses operasional lembaga pendidikan.
- Manajemen Sistem Informasi dalam akademik dapat menyajikan kualitas jasa pendidikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Mempermudah dan menyederhanakan proses administrasi sekolah.
- Pelayanan terhadap siswa atau pihak lain akan lebih cepat dilakukan.
- Mempermudah kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas .
- Dengan adanya Learning Management System (LMS) sebagai penerapan manajemen sistem informasi dalam pembelajaran dapat melengkapi kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara sinkronus (tatap muka/tatap maya).
Unsur-Unsur Manajemen Sistem Informasi
Kebermanfaatan manajemen system informasi dalam pembelajaran tidak serta merta dapat dilakukan begitu saja, tentu ada berbagai unsur yang harus dipenuhi dan dioptimalkan sebagai pendukung kesuksesan penerapan manajemen system informasi dalam pembelajaran. Berikut ini adalah beberaoa unsur manajemen system informasi dalam pembelajaran.
- Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) pada manajemen sistem informasi meliputi input device, central processing unit, media penyimpanan, dan output device.
- Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak (software) terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sistem dan aplikasi. Sistem adalah perangkat lunaj yang memberi tahu komputer tentang sumber daya yang digunakan dan bagaimana mengunakannya. Sedangkan aplikasi adalah perangkat lunak yang mengolah data sesuai dengan kebutuhan khusus pengguna.
- Orang/manusia (Brainware)
Sia-sia jika tersedia perangkat keras dan lunak namun tidak ada orang yang mengoperasikannya, maka dari itu orang/manusia (brainware) termasuk dalam salah satu unsur manajemen sistem operasi. Yang termasuk orang/manusia dalam manajemen sistem informasi adalah programmer, operator, dll.
- Pengendalian/pengawasan
Dalam manajemen sistem informasi, kita perlu memastikan beroperasi sesuai dengan prosedur. Selain itu, kita juga perlu melakukan pengendalian pada instrusi dan keamanan. Contoh instrusi yaitu privacy invasion, virus, dan pembajakan.
- Data dan Database
Data adalah representasi dari fakta, konsep, atau instruksi dalam bentuk formal yang dapat digunakan untuk komunikasi, interpretasi, pemrosesan oleh manusiam dan pemrosesan oleh komputer. Sedangkan database adalah kumpulan informasi terorganisir yang disusun untuk memudahkan pengambilan data.
- Telekomunikasi
Telekomnikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain dan komnikasi yang efektid dan berhasil adalah komunikasi yang informasinya tersampaikan ke pihak lainnya.
Contoh Manajemen Sistem Informasi dalam Pembelajaran
Sejatinya ada banyak contoh tentang manajemen sistem informasi dalam pembelajaran. Setiap institusi atau lembaga pendidikan pasti memiliki manajemen sistem informasinya sendiri, misalnya Learning Management System (LMS). Berikut ini merupakan contoh Learning Management System milik Universitas Negeri Jakarta.


Berikut adalah proses manajemen sistem informasi pada mata kuliah Manajemen Penyiaran Televisi dan Radio.
Tahap yang pertama adalah tahap perencanaan, dimana dosen pengampu mata kuliah tersebut telah membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran selama satu semester. Kemudian dosen mengunggah materi-materi yang telah disiapkan ke LMS tersebut.
Tahap selanjutnya adalah pengorganisasian. Pada tahap ini dosen pengampu mengkoordinasikan mahasiswanya untuk mengakses online course mata kuliah tersebut. Dosen memberi tahu kepada mahasiswa kapan mereka harus mengakses online course tersebut.

Setelah perencanaan dan pengorganisasian, tahap berikutnya adalah implementasi. Pada tahap implementasi mahasiswa sudah mulai mengakses online course mata kuliah tersebut. Mahasiswa sudah mempelajari bahan perkuliahan yang sudah diunggah oleh dosen pada online course tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Terkadang dosen melaksanakan pembelajaran tatap maya sebagai penyeimbang dalam perkuliahan tersebut, dan mahasiswa pun berkesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang kurang dipahami.
Tahap terakhir adalah tahap evaluasi. Pada tahapan ini dosen memberikan tugas sebagai bentuk pengujian terhadap mahasiswa, apakah telah memahami materi perkuliahan atau belum.
Berdasarkan ulasan-ulasan yang telah dijelaskan pada artikel ini, Manajemen Sistem Informasi sangat bermanfaat dalam pembelajaran. Mungkin masih banyak contoh penerapan Manajemen Sistem Informasi dalam pembelajaran lainnya, jika Anda memiliki contoh lain bisa tulis di kolom komentar ya.
Semoga bermanfaat.
(Rivaldiansyah | 1101618018)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI